Berbagai tantangan besar harus dihadapi orang tua dan anak dewasa ini, seperti jeratan narkoba, pornografi dan pornoaksi, LGBT, ISIS, serta berbagai kebobrokan moral yang terjadi dalam masyarakat secara umum.
JAKARTA – Minggu (28/2), Pengurus Daerah Lajnah Imaillah DKI Jakarta telah menggelar Pelatihan Parenting di Gedung Rahmat Ali, Jakarta Pusat. Pelatihan ini mengambil judul “Pendidikan Nilai dalam Keluarga” dengan dipandu oleh tiga fasilitator yang juga merupakan Lajnah Imaillah DKI Jakarta.
Kegiatan ini bertujuan agar para pengurus Lajnah Imaillah se-DKI dapat memiliki keterampilan menjadi ibu yang lebih baik. Mereka diharapkan mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya serta membagikan apa yang telah dipelajari kepada anggota di cabang masing-masing.
Isi materi pelatihan adalah paduan antara materi “Parenting dengan Menghidupkan Nilai” yang digagas oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) dengan ajaran-ajaran Islam mengenai cara mendidik anak. Konsep nilai menurut UNESCO yang menitikberatkan untuk membangun kembali nilai-nilai yang bisa membuat dunia ini menjadi lebih baik. Ada 12 nilai yang dikemukakan, yaitu kerjasama, damai, menghargai, kesederhanaan, tanggung jawab, kebebasan, kejujuran, toleransi, kebahagian, kasih sayang, persatuan, dan rendah hati.
Dari sisi pendidikan keluarga, 12 nilai tersebut dapat dihidupkan kembali melalui pola pengasuhan dalam keluarga yang salah satunya melalui peran ibu. Firdaus Saleh, fasilitator pertama, memaparkan bahwa kita sebagai orang tua yang harus terlebih dahulu belajar menerapkan berbagai nilai-nilai dalam kehidupan. Setelah itu barulah anak-anak kita akan mencontoh.
Pada sesi selanjutnya, fasilitator memaparkan 9 jurus menjadi orang tua untuk menghidupkan 12 nilai di atas. Beberapa jurus ini seperti membangun sikap positif anak dengan pujian, menangani anak yang bersikap negatif, disiplin dengan cinta, mendengar aktif dan membangun pembiasaan dipandu fasilitator Farida Saleh. Dengan melibatkan seluruh peserta untuk praktek simulasi, sesi ini berjalan begitu dinamis.
Siangnya, Qiqi saleh mulai memandu acara dengan menayangkan video yang menjelaskan bagaimana sikap orang tua dapat membuat perbedaan pada perkembangan anak. Pada sesi ini diadakan pula mini drama dari para peserta yang menambah seru acara. Sebagai penutup, diputarkan sebuah video mengenai “sepucuk surat dari orang tua” yang membuat para peserta menitikkan air mata.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/parenting/feed/” number=”3″]
Berbagai tantangan besar harus dihadapi orang tua dan anak dewasa ini, seperti jeratan narkoba, pornografi dan pornoaksi, LGBT, ISIS, serta berbagai kebobrokan moral yang terjadi dalam masyarakat secara umum. Namun, ikatan nilai yang ditanamkan sejak dini, cinta, dan doa akan membentengi anak-anak kelak. Melalui pelatihan ini, para peserta diajak lebih memahami kebutuhan dasar anak dalam berbagai rentang usia untuk merasa dicintai, dimengerti, dihormati, dihargai, dan merasa aman.
Kontributor : Jihan Syaffina
Editor : Husna Farah