By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
MancanegaraSosok

Sitara Brooj Akbar seorang Ahmadi Pemegang Rekor IELTS Berjuang Mencari Universitas karena Umurnya Terlalu Muda

Last updated: 23 Juli 2015 12:21
By Redaksi 2.1k Views
Share
sitara-brooj-akbar-pemegang-rekor-IELTS-rabwah-ahmadiyah-2
SHARE

Sitara Brooj Akbar pemegang rekor IELTS sedang berjuang mencari Universitas karena umurnya masih terlalu muda. (Baca : Sitara Brooj Akbar seorang remaja Ahmadi memecahkan rekor IELTS)

Sitara Brooj Akbar pindah dari Rabwah ke Uni Emirat Arab tahun lalu setelah memecahkan rekor IELTS.

Dia adalah murid termuda yang mencapai nilai tertinggi Band 9, International pada ujian  English Language Testing System . IELTS Band 9 memenuhi syarat sebagai seorang “pengguna ahli”  bahasa Inggris dan dianggap “dapat menggunakan bahasa Inggris secara : tepat, akurat dan fasih dengan pemahaman yang lengkap”.

Universitas terkemuka di Amerika Serikat dan Inggris, termasuk Harvard, Yale, Oxford dan Cambridge, hanya memerlukan nilai IELTS Band 7 – tapi Sitara belum cukup umur untuk mendapatkan visa.

“Universitas-universitas tersebut tidak dapat mensponsori mahasiswa atau menawarkan visa pelajar jika mereka masih berumur di bawah 18 tahun. Ada pembatasan usia pada mahasiswa karena peraturan visa,” katanya.

Pemecahan rekor Sitara dimulai pada usia 9 tahun, ketika menjadi yang termuda di Pakistan lulus  O-level kimia. Pada usia 10 tahun, dia memecahkan rekor dunia dengan pada O-level Biologi.

Dia lulus O-level untuk bidang studi bahasa Inggris, fisika dan matematika di usia 11 tahun, dan menjadi anak termuda di dunia yang lulus O level di lima bidang studi. Dia kemudian duduk di A level pada usia 13 tahun.

Yang lebih mengagumkan, Sitara mencapai sukses ujian tersebut tanpa mengenyam bangku sekolah sejak kelas tiga.

“Orang tua saya menyadari bahwa saya tidak bisa belajar di dalam lingkungan belajar sekolah tradisional, sehingga mereka memilih untuk belajar di rumah, “katanya.

“Saya menghabiskan sebagian besar studi saya dengan duduk di rak di dapur sementara ibuku sedang memasak.”

Tapi biaya kuliah yang tinggi di luar kemampuan keluarganya, dan peraturan visa berarti dia tidak bisa belajar di luar negeri.

“Saya telah mendaftar ke semua universitas terkemuka di Amerika Serikat dan Inggris, tetapi mereka merespon dengan satu kalimat: bahwa mereka sangat terkesan dengan prestasi akademis saya tapi saya terlalu muda untuk mendapatkan visa pelajar,” kata Sitara.

The British Council UEA mencoba untuk membantu. “Meskipun track record pendidikan Sitara sangat luar biasa , usia yang terlalu muda menjadi kendala,” kata Faraz Waqar, kepala pemasaran dan komunikasi.

“Program Sarjana di Inggris dan di seluruh dunia saat ini tidak menerima orang semuda dia. Kami di British Council akan mencoba yang terbaik untuk membimbing dan membantu Sitara menuju tujuan pendidikan yang diinginkan. Kami tidak bisa menjamin, kami hanya bisa berusaha.”

“Kami berharap yang terbaik untuk masa depannya yang cerah. Dia pantas didukung setelah semua upaya dan perjuangannya. ”

Ambisi Sitara adalah menjadi seorang peneliti bidang biokimia. “Ada banyak misteri yang belum terpecahkan dan banyak obat belum ditemukan; Saya ingin berkontribusi untuk kemanusiaan melalui ilmu pengetahuan. “Ayahnya mengatakan mereka pindah ke UEA agar Sitara bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik.

“Tapi kita sekarang kami sadar bahwa mencari pendidikan yang lebih tinggi di UAE lebih mahal daripada Eropa atau Amerika Serikat,” kata Mohammed Akbar Bhutta, 43, seorang manajer pembelian sebuah perusahaan swasta. Dia mengatakan karena alasan keamanan dia tidak bisa mengirim putrinya ke universitas di Pakistan.

“Ini bukan hanya tentang kendala usia. Di Pakistan, keamanan merupakan tantangan besar. Dan saya tidak bisa mengirim anak saya ke universitas di Pakistan dengan  rasa takut yang mengancam jiwa, “kata Bhutta. Dia mendidik kelima anaknya di rumah.

“Kami telah kehilangan kepercayaan pada sistem pembelajaran sekolah tradisional. Mereka tidak memberikan perhatian individual kepada setiap anak dan tidak mengajar mereka sesuai dengan bakat dan keterampilan khusus mereka, “katanya.

Dia khawatir Sitara membuang-buang waktu karena kendala usia. “Ini sangat menyakitkan untuk melihat kesedihan dan kerugian waktunya,” katanya.

Sumber : Pakistan’s 15-year-old record-breaker struggles to find university place

You Might Also Like

Jalsah Salanah Qadian 2016, Satu Nubuatan Yang Tergenapi (Bagian 2-Habis)

Milisi Bersenjata Menyerang Masjid Ahmadiyah di Yaman

Anak-Anak Islam Ahmadiyah Mengunjungi US Capitol untuk Menunjukkan Dukungan Terhadap Undang-Undang Anti-Perundungan

Gelar Run For Bradford, Anggota Parlemen Apresiasi Jemaat Ahmadiyah Kanada

Khalifah Islam Ahmadiyah : Pemerintah Harus Menindak Tegas Ekstremis

TAGGED:o-levelrekor IELTSSitara Brooj Akbar
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article pejuang taliban Pakistan Tangkap Militan Taliban yang bertanggung jawab atas serangan Masjid Ahmadiyah Taunsa Sharif
Next Article sitara-brooj-akbar-pemegang-rekor-IELTS-rabwah-ahmadiyah-ditawari-studi-di-Universitas-Abu-Dhabi Universitas Abu Dhabi menawari studi pada Sitara Brooj Akbar
1 Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

MancanegaraSosok

Ghana Selenggarakan Pemakaman kenegaraan Doktor Abdul Wahab Adam

Redaksi 2 Min Read
khalifah-silam-ahmadiyah-hazrat-mirza-masroor-ahmad-berpidato-di-depan-parlemen-belanda
DakwahMancanegara

Khalifah Islam Berpidato Membela Islam di Depan Parlemen Belanda

Redaksi 3 Min Read
MancanegaraNasionalRabthah

Sebuah Mimpi dari Singapura

Redaksi 7 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?