Bandung, Warta Ahmadiyah- Jalsah Salanah 2025 yang diselenggarakan Jemaat Muslim Ahmadiyah Bandung Raya berlangsung pada Jumat hingga Minggu, 5–7 Desember 2025.
Kegiatan tahunan ini dipusatkan di Masjid Mubarak, Kota Bandung, dan diikuti peserta dari berbagai cabang di wilayah Bandung Raya.
Pelaksanaan Jalsah Salanah menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah, meningkatkan spiritualitas, serta memperkuat semangat pengabdian.
Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Sumatera, Humanity First Dirikan Posko Bantuan di Aceh Tamiang
Kesuksesan acara tidak terlepas dari kerja kolektif panitia yang telah mempersiapkan kegiatan jauh hari sebelumnya.
Sejak November 2025, panitia Jalsah mulai melakukan persiapan intensif di berbagai bidang.
Perencanaan dilakukan secara bertahap agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan tertib dan nyaman.
Divisi logistik menjadi salah satu elemen kunci dalam mendukung kelancaran kegiatan.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 di Makassar Berlangsung Khidmat Selama Tiga Hari
Berbagai kebutuhan peserta, mulai dari tempat tidur hingga sarana pendukung acara, dipastikan tersedia dengan baik.
Aspek keamanan juga menjadi perhatian utama panitia selama Jalsah berlangsung.
Koordinasi dengan pihak terkait dilakukan guna menjaga situasi tetap kondusif sepanjang acara.
Selain itu, publikasi menjadi sarana penting untuk memastikan informasi Jalsah tersampaikan kepada seluruh peserta.
Baca juga: Kemenag Hadiri Jalsah Salanah 2025 di Kalbar, Tegaskan Ukhuwah Islamiah
Penyampaian informasi yang jelas membantu peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan tertib.
Erick Mubarik Ahmad selaku Incharge Jalsah Salanah 2025 Bandung Raya menjelaskan kesiapan panitia secara menyeluruh.
Ia menekankan bahwa persiapan dilakukan dengan matang di setiap divisi yang terlibat.
“Pelaksanaan Jalsah Salanah 2025 ini sudah dipersiapkan cukup baik dan cukup matang sejak bulan November 2025, mulai dari divisi logistik yang berjumlah 15 orang hingga divisi keamanan dan publikasi yang saling bersinergi,” ujar Erick.
Meski demikian, panitia juga menghadapi sejumlah kendala selama proses pelaksanaan.
Perbedaan asal cabang panitia menjadi tantangan tersendiri dalam koordinasi langsung di lapangan.
Selain itu, pendataan dan pengumpulan perlengkapan Jalsah yang tersebar di berbagai cabang membutuhkan usaha ekstra. Kondisi ini menuntut panitia untuk bekerja lebih fleksibel dan adaptif.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, komunikasi virtual menjadi solusi yang cukup efektif.
Langkah ini membantu menjaga koordinasi tetap berjalan meski jarak menjadi kendala.
Panitia Jalsah Salanah 2025 Bandung Raya menilai evaluasi merupakan bagian penting dari setiap penyelenggaraan kegiatan besar. *
Kontributor: Laesa
Editor: Talhah Lukman A