Makassar – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar Festival Media (FESMED) 2025 di Benteng Rotterdam pada 13–14 September 2025.
Stan Jemaat Ahmadiyah Indonesia menjadi salah satu titik paling ramai, menarik ribuan pengunjung dari kalangan jurnalis, akademisi, mahasiswa, dan wisatawan mancanegara.
Pada hari pertama, Jemaat Ahmadiyah Makassar mengadakan Diskusi Inklusif bertajuk ‘Membangun Pemberitaan yang Adil: Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan Jurnalis’.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Pekanbaru Apresiasi SABDA KBB, Wadah Memperkuat Persaudaraan
Acara menghadirkan Yendra Budiana (Sekertaris Pers Jemaat Ahmadiyah Indonesia), Mln. Muhammad Yaqub S, dan penanggap dari berbagai latar belakang keilmuan, termasuk Ardiana, Christina Josefien Hutubessy, dan Prof. Qasim Mathar.
Diskusi menekankan pentingnya pemberitaan yang seimbang, penggunaan istilah Muslim Ahmadiyah, serta peran media dalam mencegah intoleransi dan diskriminasi. Sepanjang hari pertama, stan JAI dikunjungi sekitar 300 orang.
Baca juga: Pekan Tarbiyat dan Talim Jemaat Ahmadiyah Serang Banten Sukses Digelar
Hari kedua, stan kembali dipadati 400–500 pengunjung dari berbagai kampus dan sekolah, termasuk kunjungan khusus Prof. Dr. H. Barsihannor, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.
Operasional stan diperpanjang hingga pukul 8 malam karena tingginya antusiasme pengunjung.
Dari total lebih 1.000 pengunjung, sebagian besar baru pertama kali mengenal Ahmadiyah dan berhasil meluruskan kesalahpahaman setelah berdialog langsung.
Partisipasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia di FESMED 2025 bukan sekadar pameran, tetapi ruang dialog efektif yang menunjukkan kontribusi Jemaat Ahmadiyah selama 100 tahun sebagai bagian dari keberagaman Islam di Indonesia. *