Inggris – Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah Yayah Khisbiyah, menilai pesan perdamaian yang disampaikan Khalifah Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad sejalan dengan misi Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sesi penutupan Jalsa Salana UK 2025, Minggu, 27 Juli 2025 di Hadeeqatul Mahdi, Hampshire, Inggris.
Menurut Yayah ajakan khalifah untuk membangun perdamaian dunia, memperkuat kerja sama lintas agama, dan membangkitkan nilai-nilai moral sangat relevan dengan kerja Muhammadiyah di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: Bersama Amir Nasional, Tokoh Lintas Iman Asal Indonesia Hadir di Jalsah Salanah UK 2025
“Pidato utama Huzur-e-Anwar kemarin begitu menggugah hati saya,” akunya.
“Penekanannya pada pembinaan perdamaian, kerukunan antarumat beragama, ketahanan keluarga, kesetaraan gender, dan kebangkitan moral, juga mencerminkan kiprah Muhammadiyah sehari-hari di Indonesia dan di kancah internasional,” tambah Yayah.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta itu juga menegaskan esensi Islam sebagai rahmat bagi semesta alam perlu diwujudkan dalam kehidupan sosial.
Baca juga: Konferensi Muslim Terbesar di Inggris, Khalifah Serukan Pentingnya Takwa
Adapun caranya, menurut Yayah melalui sikap saling menghormati dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.
“Inilah esensi Islam sebagai rahmatan lil alamin. Memperbesar kemanusiaan bersama sembari menghormati perbedaan dengan penuh martabat,” katanya.
Ajak Teladani Rasulullah SAW dalam Hal Membangun Dialog
Baca juga: Mahasiswa KKN UMT Sambangi Jemaat Ahmadiyah Gondrong, Jajaki Kolaborasi Sosial
Lebih lanjut, Yayah Khisbiyah mengajak umat Muslim untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dalam membangun dialog dan hubungan baik dengan berbagai pemeluk agama.
Dirinya menyebut perbedaan bukanlah alasan perpecahan, melainkan sebuah jalan untuk memperdalam ukhuwah.
“Saya dengan rendah hati menyarankan agar lebih banyak Muslim terlibat dalam perjumpaan seperti ini,” ujar Yayah.
Baca juga: Clean The City Banyumas Raya dan Komunitas Lain Bebersih Alun-Alun, Puntung Rokok jadi Sasaran
“Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW dengan berbagai umat beragama, kita akan menemukan bahwa ukhuwah tidak terpecah karena perbedaan, tapi justru diperdalam olehnya,” sambung tokoh muda Muhammadiyah tersebut.
Yayah menutup pidatonya dengan mengajak umat Muslim untuk terus mendorong terciptanya perdamaian serta menjaga nilai-nilai kebijaksanaan dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
“Mari kita wujudkan proses perdamaian ini, mari kita pegang teguh kebijaksanaan ini,” serunya.
Jalsa Salana UK sendiri merupakan konferensi tahunan Muslim Ahmadiyah terbesar di dunia yang digelar rutin setiap tahun. Adapun untuk kali ini berlangsung pada 25–27 Juli 2025.
Gelaran pertemuan tahunan tersebut diikuti oleh ribuan peserta yang datang dari berbagai negara. *
Editor: Talhah Lukman A
