Sintang – Pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan zaman karena dapat membantu generasi muda untuk membangun karakter dan kepribadian, mengembangkan wawasan dan pemahaman tentang berbagai aspek kehidupan.
Di era globalisasi yang semakin maju ini, pentingnya pendidikan tidak bisa lagi diabaikan. Terutama bagi generasi muda, pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
Hal itu menjadi pembahasan khusus pada diskusi santai Khuddam Connect oleh puluhan pemuda Ahmadiyah gabungan Kalimantan Barat Raya bertempat di masjid Miftahul Huda, Desa Balaiharapan, kecamatan Tempunak. Sabtu, 12 Oktober 2024 malamn
Qaid wilayah Kalbar 2 Maulana Habib Ma’ruf memulai diskusinya dengan menyampaikan pesan penting bagi pemuda Ahmadiyah atau dikenal dengan Khudam.
“Pertama-tama kami ingin menyampaikan pesan Majelis Syuro MKAI beberapa hari lalu. Di era serba maju seperti sekarang ini, kita dituntut berpikir lebih maju lagi dalam dunia pendidikan,” ujarnya.
“Penting bagi kita untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Kita perlu beri motivasi untuk pemuda kita yang sedang tempuh pendidikan agar tidak putus sekolah. Setelah lulus SMA hendaknya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Selain itu, kita punya tanggung jawab juga beri motivasi kepada adik-adik atfal, agar terus semangat belajar, jangan sampai putus sekolah,” sambung Habib
Sementara itu Andi Karyanto yang merupakan Qaid wilayah Kalbar 1 dan 3 asal kota Mempawah ikut nimbrung berbicara.
“Hal ini perlu menjadi perhatian tersendiri bagi kita para khudam. Karena sampai saat ini minimnya anggota khuddam kita dapat masuk dan menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi”, terangnya.
“Selain itu, dikarenakan kurang adanya kesadaran dalam pendidikan ini, secara umum menjadi penyebab timbulnya permasalahan yang dihadapi para khudam. Diantaranya, sering terkendala mencari lapangan pekerjaan karena hanya lulusan SMP atau SMA, bukan lulusan S1. Terkadang juga berdampak pada mendapatkan pasangan hidup , orang sering memandang pendidikannya,” lanjut Andi.
Menurutnya harus ada solusi terhadap problem yang muncul.
“Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mencari solusi terhadap masalah ini. Bagaimana caranya agar kita bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi”, tambahnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti acara, hingga mereka memiliki kesan tersendiri. Salah satunya Sofian Hadi Izhar, seorang pemuda dari Pontianak memberikan kesan positif.
“Kegiatan ini cukup seru dan menyenangkan sebagai wadah saling berkomunikasi untuk bertukar pikiran. Momen ini sangat menarik, materi yang disampaikan sangat bagus dan bermanfaat. Dari mulai cara memotivasi dan mendorong para athfal menyukai literasi-literasi Jemaat Ahmadiyah, hingga meningkatkan minat para khudam supaya mau melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi,” ujar Sofian.
Ia berharap acara positif itu sering dilaksanakan, tidak hanya sekali itu saja.
Acara pun selesai dan ditutup dengan doa oleh Mln. Sajid Ahmad Sutikno. *