Tasikmalaya – Workshop bertema ‘Mewujudkan Desa Inklusif dan Adil: Keberagaman dan Toleransi dalam Perspektif Gender di Desa Cilolohan dan Cibalanarik’ diadakan di Gedung BLK SMK PK Al Falah.
Acara berlangsung pada 8 Juni 2024 dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk perwakilan Lajnah Ima’illah se- Tasikmalaya ata Jabar 7.
Workshop ini bertujuan memperkuat toleransi di Desa Cilolohan dan Cibalanarik serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan yang rukun.
Sesi dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni pemetaan permasalahan, memahami keberagaman, dan solusi serta rekomendasi. Narasumber membahas pentingnya toleransi dalam perspektif gender dan penerapannya sehari-hari.
Perwakilan Lajnah Imaillah Jabar 7, Anisa Islamiati Noor mengatakan jika workshop ini menarik dan inspiratif dengan peserta dari berbagai organisasi Islam yang antusias.
“Acaranya sangat menarik, terlebih untuk narasumbernya yang luar biasa inspiratif, dan beliau-beliaupun mewadahi acaranya ini semenarik mungkin,” ujarnya.
“Jadi kita pun dapat menarik benang merah dari materinya tanpa dengan rasa jenuh dan para peserta dari beberapa organisasi Islam yang lain pun juga sangat antusias dan ramai,” sambung Anisa.
Digelarnya workshop ini guna meningkatkan pemahaman dan penerapan toleransi di masyarakat, menciptakan desa yang inklusif dan adil.
Salah satu narasumber, Risdo Simangunsong mendorong perempuan untuk mengadakan dialog serupa di berbagai tempat, termasuk oleh Lajnah Imaillah mengingat pandangan terhadap Ahmadiyah dan toleransi di Tasikmalaya dinilai masih belum sesuai harapan.
Semangat kebersamaan dan toleransi yang tercermin dalam acara ini diharapkan terus didukung dan diimplementasikan oleh masyarakat. *