Inggris– Pemimpin Muslim Ahmadiyah Sedunia, Huzur aba minta anak-anak Ahmadi berani suarakan keberana dan menentang penindasan yang terjadi.
Hal ini disampaikan di hadapan Waqf-e-nou dari Belgia oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V aba dalam mulaqat (pertemuan) virtual pada Minggu, 12 November 2023.
Waqf–e–nou merupakan gerakakan wakaf baru pada Jemaat Ahmadiyah yang mempunyai tujuan khusus untuk kemaslahatan Ahmadiyah sendiri.
Dalam pertemuan tersebut, ketika disinggung mengenai kondisi dunia yang kritis, seorang waqif-e-nau (sebutan untuk Waqf–e–nou peremouan) bertanya tentang persiapan menghadapi masa depan yang tak pasti.
Huzur aba menjawab dengan menekankan pentingnya berdoa agar terhindar dari perang global, mempertahankan keimanan yang kuat, dan tidak kehilangan keimanan akibat rasa takut.
Seorang anak waqif-e-nau menyampaikan nasihat Hazrat Muslih-e-Maud ra tentang keseriusan dalam kesalehan. Hudhur aba menjelaskan pentingnya kesungguhan dalam belajar, bahwa semua tugas harus dianggap penting, dan bagaimana keseriusan dalam melakukan sesuatu akan membawa seseorang pada keunggulan.
Huzur aba juga menjelaskan bahwa seseorang yang tulus beriman dalam hatinya pada Ahmadiyah namun tidak dapat menyatakannya di depan umum karena keadaan yang menakutkan, akan diterima sebagai Ahmadi dari hati oleh Allah jika mereka menerima kebenaran dengan ikhlas.
Terkait konsep mata jahat dan perlindungan dari niat jahat, Huzur aba mengingatkan pentingnya doa, dan menegaskan bahwa tidak ada realitas di mata jahat, namun perlu berdoa agar dilindungi dari rasa iri yang dapat menyebabkan ketidak-sengajaan merugikan orang lain.
Dalam konteks Palestina, Huzur aba menekankan kekuatan doa dan kontribusi dalam amal kemanusiaan, serta pentingnya berbicara dan bertindak melawan penindasan di mana pun terjadi.
Huzur aba juga memberikan nasihat tentang menjalankan ibadah, memulai salat dari usia muda, dan berjanji untuk terus beramal shaleh serta meningkatkan ilmu agama seiring bertambahnya usia.
Selain itu, Huzur aba menjelaskan tentang sejarah agama, pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi, dan mengapa Allah memperkenalkan berbagai agama sebelumnya.
Terakhir, Hudhur aba mengingatkan pentingnya menjauhi pengaruh Setan, memberikan nasihat terkait salat berjamaah, dan menyuarakan kebenaran serta mengutarakan keprihatinan terhadap penindasan di Palestina.
Pertemuan berakhir dengan harapan Huzur aba kepada Sekretaris Waqf-e-Nau agar dapat memberikan bimbingan yang baik kepada anggota Waqfe-Nau, serta doa agar mereka dapat unggul dalam ilmu agama, dan salam dari Huzur aba disampaikan sebelum berakhirnya pertemuan tersebut.