Inggris– Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah Inggris mengadakan acara Suara untuk Perdamaian di House of Commons.
Jurnalis dan perwakilan media diundang ke acara tersebut di mana Hussam Zomlot (Duta Besar Inggris untuk Palestina) dan politisi lainnya akan berbicara tentang penderitaan rakyat Palestina dan kebutuhan mendesak akan perdamaian di dunia.
Acara dimulai sekitar pukul 17.35 dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Talat Syam yang membacakan ayat 9-10 Surat Al-Ma’idah.
Setelah itu, sejumlah tamu diberi kesempatan untuk berbicara tentang pentingnya persatuan saat ini dan perlunya menyuarakan pendapat kita secara damai untuk menghasilkan solusi efektif di tengah pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Palestina.
Pembicara pertama disampaikan oleh Rt. Hon Jim Shannon yang mengatakan bahwa kegiatan Ikatan Pemuda Muslim Ahmadiyah sangat dekat dan sangat disayanginya, dan bahwa moto ‘Love for all hatred for none’ adalah moto yang harus ditindaklanjuti oleh semua orang, bukan hanya komunitas.
Ia menyatakan keinginannya untuk kebebasan beragama bagi semua orang, dan lebih lanjut menjelaskan bahwa ia telah menemukan buku ‘ Beacon for the Youth’ yang menurutnya merupakan sebuah inisiatif besar.
Kemudian, Rt. Hon Ed Davey naik ke panggung dan setelah mengungkapkan kekagumannya terhadap karya-karya Jamaah Muslim Ahmadiyah, beliau menjelaskan fakta bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memberikan solusi terhadap masalah ini, dan tentu saja segala sesuatu yang mengancam perdamaian dunia, dan beliau mendorong para Ahmadi untuk melakukan yang terbaik untuk memainkan peran mereka dalam menegakkan keadilan.
Setelah itu, Bapak Husam Zomlot, Kepala Misi Palestina di Inggris, menyampaikan pidato yang menyentuh hati kepada hadirin mengenai pertanyaan tentang Palestina dan Israel, dan betapa pentingnya bagi para pendukung Palestina untuk bersuara di masa yang mengerikan ini.
Dia menyerukan gencatan senjata segera, dan mengatakan bahwa “dunia mendengarkan”. Beliau menambahkan bahwa cara kita bertindak saat ini akan menentukan sisi sejarah mana yang akan kita ambil di masa depan.
Selanjutnya Khalil Yusuf Sahib menyampaikan pemaparan singkat mengenai hak asasi manusia dan ajaran Islam mengenainya. Dia menguraikan ajaran Islam selama peperangan dan promosi perdamaian.
Kemudian Ibrahim Ikhlaf Sahib berbicara tentang kontribusi dan bimbingan Khilafat Ahmadiyah dalam perjuangan Palestina. Beliau menyebutkan pandangan masa depan dan kebijaksanaan Khulafa, serta memberikan contoh dan contoh di mana pedoman diberikan dalam situasi geopolitik yang rumit.
Amjad Mahmood Khan Sahib kemudian menyampaikan pidato singkat tentang upaya Hazrat Zafrulla Khan Sahib ra untuk perjuangan Palestina dan memberikan contoh spesifik ketika pandangan jauh ke depan politiknya yang sempurna terbukti benar.
Beliau merupakan suara integral bagi Palestina di salah satu masa tersulitnya, dan suaranya tetap menjadi salah satu dari sedikit suara dalam teater politik yang pernah, sedang, dan akan berada di sisi kanan dalam sejarah.
Karim Khan dari ICC telah mengirimkan pidato video, di mana ia berbicara tentang berbagai orang di seluruh dunia yang menderita dan khususnya masyarakat Gaza dan Palestina.
Beliau mengatakan bahwa kita tidak boleh menutup mata terhadap kesalahan yang dilakukan kedua belah pihak, dan kita tidak boleh membela ketidakadilan apa pun.
Abdul Quddus Arif Sahib, Presiden Ikatan Pemuda Muslim Ahmadiyah, selanjutnya berbicara. Beliau menyoroti bimbingan dan kebijaksanaan yang Hazrat Khalifatul Masih V aba berikan mengenai masalah Palestina-Israel yang sedang berlangsung.
Hazrat Khalifatul Masih V aba berulang kali mengatakan bahwa tanpa keadilan sejati, tidak akan ada perdamaian di dunia. Dan jika kita ingin melihat solusi atas kekejaman yang kita lihat di dunia saat ini, dunia harus bersatu dan menghindari segala bentuk ketidakadilan.
Setelah itu, Rafiq Hayat Sahib, Presiden Persatuan Muslim Ahmadiyah Inggris, mengucapkan beberapa kata terima kasih dan kemudian secara resmi menutup acara tersebut.
Diterjemahkan dari: Palestinian Ambassador calls for ceasefire in Gaza at Voices for Peace event in UK Parliament