By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Reading: Cerita di Balik Berdirinya Masjid Fath-E-Azeem
Share
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Aa
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Have an existing account? Sign In
Follow US
Mancanegara

Cerita di Balik Berdirinya Masjid Fath-E-Azeem

Qanita
Last updated: 2022/10/20 at 4:38 PM
By Qanita 9 Min Read
Share

Pada tanggal 1 Oktober 2022, Pemimpin Dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato pada resepsi khusus yang diadakan untuk memperingati pembukaan Masjid Fath-e-Azeem di Zion, Illinois. Dihadiri oleh lebih dari 140 tamu, termasuk politisi, pemuka agama, dan penduduk setempat.

Pada kesempatan tersebut, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan bahwa Masjid Fath-e-Azeem memiliki keistimewaan, karena berdasarkan pada sejarahnya Masjid Fath-e-Azeem dibangun di kota seorang penentang islam yaitu John Alexander Dowie.

“Masjid ini memiliki suatu keistimewaan, yaitu masjid ini telah dibangun di kota mana seorang penentang Islam pernah tinggal”

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan salah satu nubuatan Hadhrat Masih Mau’ud (as) tentang John Alexander Dowie, pendiri kota Zion dan bagaimana hal itu tergenapi.

“Tatkala 120 tahun yang lalu beliau (as) dengan kabar gaib dari Allah Ta’ala, telah menubuatkan kehancuran seorang pendakwah palsu dan musuh Islam, tetapi Allah Ta’ala justru menurunkan taufik kepada Jemaat ini untuk mendirikan masjid di sini (Kota Zion, Amerika). Alhasil, inilah yang merupakan pekerjaan Allah Ta’ala.”

Huzur menyatakan bahwa nama Masjid Fath-e-Azeem yang memiliki arti Kemenangan Besar itu diberikan berdasarkan ilham dan nubuatan Hadhrat Masih Mau’ud (as) tersebut.

“Beliau (as) setelah menerima kabar dari Allah Ta’ala, menubuatkan kematian Dowie dan beliau menyatakan tanda di mana akan segera terjadi kemenangan dan dunia akan menyaksikan dalam jangka waktu lima belas hingga dua puluh hari bagaimana Allah Ta’ala telah membinasakannya dengan penuh kehinaan. Bagaimana perlakuan Allah Ta’ala sebelumnya, itu merupakan pembahasan terpisah. Namun, beliau (as) – setelah mendapat kabar dari Allah Ta’ala – menyebut tanda kematiannya sebagai kemenangan besar dan hari ini adalah langkah selanjutnya untuk kita meresmikan sebuah masjid di kota ini.”

Huzur menyebutkan tanggapan dan reaksi Hadhrat Masih Mau’ud (as) atas kebencian Dowie terhadap Islam selama lebih dari satu abad sebelumnya adalah contoh yang luar biasa untuk menahan diri dalam menghadapi provokasi dan permusuhan yang sangat besar.

Hadhrat Masih Mau’ud (as) berdoa, “Itu semata-mata buah doa-doa yang dipanjatkan oleh seseorang yang larut dalam kecintaan kepada Allah Ta’ala (yaitu Rasulullah [saw]) yang telah menciptakan revolusi ini. Pada masa ini pun, merupakan buah dari doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba sejati Rasulullah SAW-lah yang tergenapi pada waktunya dan menggiring dunia untuk menjadi hamba-hamba Rasulullah (saw), namun kalian yang mengaitkan diri denganku, bantulah aku dengan doa-doa dan kesalehan amal perbuatan kalian.”

Dr. John Alexander Dowie

Dr. John Alexander Dowie (1847-1907) adalah seorang pendakwah dari Amerika yang menyatakan diri sebagai pembuka jalan kedatangan Kristus yang kedua, sama seperti Elia. Dia juga menyatakan bahwa maksud kedatangannya untuk menghapus Islam. Dia membuat komentar untuk menghina Nabi Muhammad (saw) dan melontarkan makian kepada Hazrat Masih Mau’ud (as).

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan bahwa “Hadhrat Masih Mau’ud (as) tidak pernah sekalipun menyerukan segala bentuk kekerasan atau reaksi ekstrem terhadap Dowie. Memang, ketika Hadhrat Masih Mau’ud (as) pertama kali menyadari pernyataan makian Dowie terhadap Islam dan pendirinya. Hadhrat Masih Mau’ud (as) berusaha untuk berunding dengannya dengan hormat dan membujuknya untuk menahan diri dan menghormati perasaan umat Islam.”

Namun, Dowie melanjutkan fitnahnya yang intens terhadap muslim dan menyerukan kepunahan mereka.

“Saya berdoa kepada Tuhan agar Islam segera lenyap dari muka bumi. Ya Allah, kabulkan doaku. Ya Tuhan, hancurkan Islam!” – Dowie

Hazrat Mirza Masroor Ahmad berkata:

“Dia [Dowie] menulis bahwa jika umat Islam tidak memeluk agama Kristen, mereka akan menemui kematian dan kehancuran. Menanggapi retorika dan kata-kata kasar yang ekstrim seperti itu, Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah berusaha untuk memastikan bahwa ribuan atau bahkan jutaan orang yang tidak bersalah itu tidak dirugikan, jika keinginan Dowie untuk perang agama antara Kristen dan Muslim terwujud. Oleh karena itu, ia menantang Dowie untuk berduel doa (mubahalah). Dia mengatakan bahwa daripada menyerukan kematian atau kehancuran, dia dan Dowie harus melakukan doa khusyuk dan berdoa kepada Tuhan bahwa siapa pun di antara mereka yang berbohong akan meninggalkan dunia ini dalam duka dan kesengsaraan yang luar biasa”

Hazrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:

“Ini sebenarnya adalah tindakan belas kasih dan sarana untuk meredakan situasi. Alih-alih mengambil risiko konfrontasi habis-habisan antara Muslim dan Kristen, Hadhrat Masih Mau’ud (as) menegaskan bahwa dia dan Dowie harus menggunakan doa dan menyerahkan masalah ini di tangan Tuhan Yang Maha Esa. Itu adalah cara yang adil dan damai untuk menentukan kebenaran. Tidak berlebihan untuk menyatakan bahwa itu adalah contoh yang luar biasa dari pengendalian diri dalam menghadapi provokasi dan permusuhan yang sangat besar.”

Ketika Dowie menerima tantangan, dia tidak berhenti dari cara-cara sebelumnya. Bahkan, sesuai dengan caranya yang penuh kebencian, dia terus membandingkan Hadhrat Masih Mau’ud (as) dengan lalat yang akan dia ‘hancurkan sampai mati’ dengan menginjakkan kaki di atasnya.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad berkata:

Hadhrat Masih Mau’ud (as) menegaskan kembali tantangannya dan hal itu mendapat perhatian luas di Amerika Serikat dan di tempat lain. Wartawan melaporkan status Dowie yang menjulang tinggi, kekayaan dan kekuasaannya dan membandingkannya dengan Hadhrat Masih Mau’ud (as), yang mereka catat berasal dari desa yang jauh dan terpencil di India dan yang kekayaan dan kekuatan duniawinya tidak ada. Selain itu, secara fisik murni, Dowie lebih muda, kesehatannya lebih baik daripada Hadhrat Masih Mau’ud (as). Namun, terlepas dari perbedaan materi, Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah tidak pernah ragu, tidak pernah mundur atau mempertimbangkan untuk menarik tantangannya.”

Hazrat Mirza Masroor Ahmad berkata:

“Melawan semua rintangan duniawi, hasilnya segera menjadi jelas menguntungkannya. Secara bertahap, Dowie kehilangan pendukung, kekayaan, kemampuan fisik dan mentalnya. Dia akhirnya menderita apa yang media gambarkan sebagai ‘akhir yang menyedihkan’… Sebuah headline terkenal di Boston Herald menyatakan bahwa: Great is Mirza Ghulam Ahmad The Messiah.

Singkatnya, Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah tidak pernah memaksakan pandangan atau nilai-nilainya kepada siapa pun secara paksa. Dia juga tidak pernah menanggapi kebencian pada Dowie atau lawan Islam lainnya dengan kekuatan fisik. Bagi Muslim Ahmadi, insiden ini berfungsi sebagai tanda kebenaran Pendiri kami, dan karenanya, dalam hal ini, kota Zion memiliki tempat yang signifikan dalam sejarah kami.”

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Hari ini, para pengikut Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Hadhrat Masih Mau’ud (as) dan Imam Mahdi mengucap syukur kepada Allah SWT bahwa kami meresmikan Masjid Fath-e-Azeem (Masjid Kemenangan Besar) di Zion sebagai simbol kebebasan beragama yang sejati. Pintunya terbuka dengan pesan tercerahkan yang menyatakan bahwa hak beragama dan kepercayaan adalah milik semua orang dan harus selamanya dilindungi dan dihargai. Ini adalah tujuan utama Jemaat Muslim Ahmadiyah untuk mengarahkan umat manusia ke jalan keselamatan spiritual dan untuk memastikan bahwa semua orang, terlepas dari kasta, keyakinan atau warna kulit mereka, hidup bersama dengan semangat niat baik dan harmoni dan dalam kedamaian dan keamanan sejati. .”

Hazrat Mirza Masroor Ahmad lebih lanjut menyatakan:

“Dari lubuk hati yang terdalam, saya berdoa semoga masjid ini, Insya Allah, selalu menjadi mercusuar perdamaian, toleransi dan cinta bagi seluruh umat manusia. Saya berdoa menjadi tempat di mana orang berkumpul, dengan segala kerendahan hati, untuk mengakui Pencipta mereka, untuk tunduk di hadapan-Nya dan untuk memenuhi hak-hak umat manusia. Sebab, kami sungguh-sungguh percaya bahwa kami hanya bisa sukses dan sejahtera jika kami memenuhi hak beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hak asasi manusia.”

Sumber :

https://ahmadiyah.id/kematian-alexander-dowie-sebuah-tanda-untuk-kristen-barat.html

https://www.alislam.org/book/brief-history-ahmadiyya-muslim/death-dr-dowie/

https://www.pressahmadiyya.com/press-releases/2022/10/the-key-to-zion-illinois-is-now-in-safe-hands/

 

You Might Also Like

Mubaligh Asal Indonesia Hadiahkan Al-Quran kepada Gubernur Jenderal Tuvalu

Ketua AMLA Jadi Narasumber di Markas PBB, Sampaikan Laporan Pelanggaran HAM

Khalifah Ahmadiyah: Shalat adalah Landasan Reformasi Individu

Perempuan Ahmadiyah Amerika Serikat Jadi Penyumbang Terbesar Masjid Fath-e-Azeem

Khalifah Ahmadiya : Kunci Kota Zion Sekarang Berada di Tangan yang Aman

Previous Article Profil Maulana Abdul Basit, Amir Nasional Ahmadiyah Indonesia Terlama
Next Article Ahmadiyah Cabang Baros Gelar Peringatan Siratun Nabi
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lainnya

Lajnah Imaillah Bandung diskusi isu kemanusiaan

Diskusi Isu Kemanusiaan, Lajnah Imaillah Bandung Ajak Wujudkan Lingkungan yang Damai

03/06/2023
We Care Our Earth

Puncak Acara “We Care Our Earth 2023”, AMSAW Semarang Konsisten Mengikuti Rangkaian Program Sampai Akhir

24/05/2023
Ridho Suganda

Wakil Bupati Kuningan Ucapkan Terima Kasih: Manislor Berhasil Dorong Semangat Pancasila Lewat Olahraga

29/05/2023
lajnah imaillah singaparna

Tasyakur Hari Khilafat, Lajnah Imaillah Singaparna Bagikan Nasi Kotak ke Warga

29/05/2023
Mubda Jateng hadir di halaqah ukhuwah Islamiyah Banyumas.

Halaqoh Ukhuwah Islamiyah, Mubda JAI Jateng Tekankan Soal Persaudaraan Sesama Muslim

04/06/2023
Show More
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2016 – 2023 www.wartaahmadiyah.org. All rights reserved.

Removed from reading list

Undo

Lost your password?