Semarang– Dr. K.H. Lukman Hakim Saifuddin sebut agama jangan dijadikan alat pemecah belah bangsa.
Dalam konteks politik, ia mengingatkan bahwa agama seharusnya tidak digunakan sebagai alat untuk memecah belah bangsa.
Namun, agama bisa menjadi bagian dari politik jika digunakan untuk membahas kemanusiaan dan keadilan.
“Agama tidak boleh diseret atau ditarik untuk tujuan yang bertentangan dengan esensi ajarannya, seperti memanusiakan manusia, menegakkan keadilan, dan menjauhi diskriminasi,” katanya selepas Sarahsehan kebangsaan di Semarang pada Senin, 9 Oktober 2023.
“Inti ajaran agama adalah memanusiakan manusia, menegakan keadilan, menjauhi praktik diskriminasi, kemudian di tahun politik adalah upaya mengelola keberagaman dengan membawa nilai agama yang universal,” lanjutnya.
Hal ini disampaikannya dalam acara Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah.
Berlangsung di Vihara Tanah Putih Semarang, acara ini mengangkat tema”Peran Agama dan Budaya dalam Membangun Peradaban Bangsa.”
Dr. K.H Lukman Hakim Saifuddin menekankan dua aspek krusial dari identitas bangsa Indonesia: kemajemukan dan sifat agamisnya.
“Bangsa kita adalah bangsa majemuk yang juga sangat agamis,” ujar Lukman Hakim Saifuddin.
Ia juga menekankan pentingnya membawa nilai-nilai agama yang universal dan inti ke dalam ranah politik dan ruang publik.
“Inti pokok ajaran agama adalah ajaran kebenaran dalam hal kemanusiaan, keadilan, dan hak asasi manusia. Jadi, kita seharusnya tidak membawa ajaran agama yang bersifat cabang atau partikular yang dapat memicu perbedaan dan konflik di tengah keragaman yang ada.”
Komentarnya ini mencerminkan pentingnya menjaga kesatuan dan kerukunan di Indonesia, terutama dalam situasi politik yang kerap menantang.
Dengan membawa ajaran agama yang bersifat inklusif dan universal, Lukman Hakim Saifuddin berharap bangsa Indonesia dapat membangun peradaban yang lebih maju dan harmonis.
“Di ranah politik bawakan ajaran agama yang inti, yang merekatkan kita di tengah keberagaman yang ada,” pungkasnya.