Jakarta- Biografi pertama pendiri Ahmadiyah berjudul Ahmad The Guided One, ditulis oleh penulis asal Inggris Iain Adamson, menciptakan gebrakan besar penelitian soal Ahmadiyah.
Juru Bicara Ahmadiyah sebut buku ini sebuah karya yang lengkap tentang sosok Ahmad Sang Mahdi, yang membawa ajaran dengan menekankan sisi feminin Allah yang disebut Jamali.
Hal ini diungkap Maulana Dili Sadili dalam bedah buku yang diadakan di Masjid Al Hidayah Kebayoraan pada Sabtu, 9 September 2023.
“Beliau adalah representasi Islam di akhir jaman, beliau adalah representasi Rasulullah SAW di akhir jaman, beliau adalah representasi Al-Quran di akhir jaman yang mewujud dalam bentuk nyata, dalam bentuk gerakan,” katanya.
Buku ini menggambarkan perjalanan hidup Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, yang juga dikenal sebagai Ahmad Sang Mahdi.
Kisah hidupnya yang sarat dengan pengalaman spiritual dan misi ilahi, menjadi pusat perhatian dalam biografi pertama yang ditulis dalam bahasa Inggris mengenai tokoh ini.
Menariknya, penulis buku ini bukanlah seorang anggota jemaat Ahmadiyah, yang menyebut diri mereka sendiri sebagai “Ahmadi,” tetapi seorang penulis biografi terkenal.
Sebelumnya, Iain Adamson telah meneliti Ahmadiyah di India, Pakistan, dan Amerika Utara.
Dalam bukunya yang pertama kali diterbitkan dengan judul Mirza Ghulam Ahmad of Qadian, Adamson telah menggali dalam sejarah dan pemikiran tokoh ini.
Namun, buku pertamanya hanya memiliki 27 bab. Beberapa tahun kemudian, Adamson memutuskan untuk memperluasnya menjadi 40 bab dan mengubah judulnya menjadi Ahmad The Guided One.
Salah satu aspek paling menarik dari buku ini adalah pengungkapan bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad diyakini datang sebagai Isa Al Masih yang dijanjikan atau Imam Mahdi, meskipun dia mengalami penolakan dan kekerasan fisik dari para pendeta Kristen, Hindu, dan Muslim.
Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan detektif yang mengejar misteri-misteri yang berkaitan dengan Ahmadiyah.
Diketahui Ian Adamson juga menyelidiki klaim mengejutkan bahwa Jubah Suci Guru Sikh pertama disulam dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan mencoba membuktikan keasliannya.
Dia juga mencari tahu tentang klaim bahwa sebuah makam di Kashmir adalah makam Yesus, sebuah klaim yang sudah ada lebih dari seratus tahun yang lalu.
Komunitas Muslim Ahmadiyah percaya bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad diutus oleh Tuhan untuk menyatukan dunia di bawah bendera Islam selama 200 tahun ke depan.
Buku ini diharapkan akan menjadi sumbangan berharga dalam pemahaman terhadap Ahmadiyah dan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, seorang figur agama yang memiliki pengikut setia di seluruh dunia.
“Yakni beliau sebagai tajaliyah ketuhanan di akhir jaman, dan sebagai misi seorang utusan Tuhan karena seperti itu sebenarnya,” pungkas Maulana Dili Sadili.