Medan – Visi dan misi Jemaat Ahmadiyah bukan hanya tentang memperkuat hubungan manusia dengan Allah Ta’ala tetapi juga harus berbuat kebaikan terhadap sesama manusia.
Pernyataan tersebut disampaikan Maulana Muhammad Idris saat bertemu dengan rombongan Forum Kerukunan Indonesia Bersatu (FKIB) yang tengah melakukan kunjungan ke Masjid Mubarak Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kota Medan pada Kamis (17/3/2022).
Rombongan yang terdiri dari perwakilan 6 agama itu diterima oleh para pengurus daerah dan mubalighin Ahmadiyah. Dalam pertemuan tersebut, Mubaligh Daerah Medan Sumut 1, Maulana Muhammad Idris mengatakan jika Ahmadiyah selalu terbuka bagi siapapun yang ingin datang bersilaturahmi ke masjid tanpa melihat latar belakang agamanya.
“Masjid kami ini terbuka untuk siapa saja dari berbagai agama yang ingin datang ke sini bersilaturahmi”, kata Idris.
“Bahkan beberapa waktu lalu, sebanyak 60 orang siswa SMA Katolik St. Thomas Medan beserta gurunya datang ke masjid kami untuk mengetahui tentang ajaran-ajaran Islam”, imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua FKIB, Ustaz Martono mengungkapkan keprihatinannya terkait Ahmadiyah yang selama ini selalu dimarjinalkan. Bahkan, dipersekusi oleh kelompok-kelompok intoleran, seperti yang baru-baru ini terjadi di Sintang, Kalimantan Barat. Selanjutnya, ia pun menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan ajaran Ahmadiyah karena semuanya bersumber pada Al Qur’an dan hadits.
“Saya sendiri sudah mempelajari buku-buku Ahmadiyah dari sumbernya. Jadi tidak ada yang salah dari ajaran Ahmadiyah, semuanya sesuai Al Qur’an dan sunnah”, ucap Ustaz Martono.
“Masalah kedatangan sosok Imam Mahdi itu memang ajaran Islam. Di Ahmadiyah itu sosoknya sudah datang, yaitu Pendiri Jemaat Ahmadiyah. Sedangkan umat Islam masih menunggu, itu saja persoalannya. Ahmadiyah juga mempunyai dasar-dasar pegangan dari dalil-dalil Al Quran. Harusnya para ustaz dan ulama jangan mudah memvonis sesat terhadap golongan yang masih mengamalkan rukun Islam, apalagi tidak pernah tabayyun terlebih dahulu”, pungkasnya.
Kontributor: Nasrun Aminullah Muchtar
Editor: Firmansyah