By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Nasional

Korban Kekerasan Paling Banyak Dialami oleh Perempuan

Last updated: 29 September 2015 15:31
By Redaksi 207 Views
Share
SHARE

kaum perempuan dari kelompok Ahmadiyah tercatat paling banyak menjadi korban kekerasan sekitar 46 orang, kelompok Gereja korban mencapai 33 orang.

Senin, 22 Desember 2014 13:10 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 RI, almarhumAbdurrahman Wahid (Gus Dur) menyebut kasus kekerasan dalam konteks pelanggaran hak kebebasan agama paling banyak merugikan kaum perempuan.

“Kekerasan yang dialami perempuan bukan saja kekerasan psikis, tetapi fisik, ekomoni dan kekerasan seksual,” kata Sinta di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Ketua Pelapor Khusus Komisi Nasional Perempuan tentang Kekerasan dan Diskriminasi dalam konteks Pelanggaran Hak Kebebasan Beragama ini, konflik-konflik bernuansa agama menimbulkan trauma yang panjang bagi korban termasuk bagi kalangan ibu dan anak-anak.

Dalam kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak, Sinta menjabarkan kelompok kaum perempuan dari kelompok Ahmadiyah tercatat paling banyak menjadi korban kekerasan yakni sekitar 46 orang, kelompok Gereja tercatat di urutan kedua dengan korban mencapai 33 orang.

Sementara untuk kalangan Syiah 15 orang, Baha’i enam orang dan kaum minoritas lain sebanyak dua orang, sehingga sekitar 301 korban dari perempuan yang mengalami kekerasan dan diskriminasi.

“Faktor kekerasan yang paling mengalami, paling merasakan adalah kaum perempuan, dari yang kebanyakan orang bayangkan selama ini,” kata Sinta.

Pemantauan yang dilakukan oleh Pelapor khusus ini dilaksanakan pada Juni 2012 hingga Juni 2013 di 12 provinsi dan 40 Kabupaten atau Kota di Indonesia.

Mengenai pengumpulan data, menggunakan metode kualitatif dan wawancara mendalam kepada 326 korban dan anggota komunitas korban.

You Might Also Like

Ahmadiyah Ingin Luruskan Kesalahpaham di Ruang Publik

Komite Hukum Ahmadiyah Adakan Penyuluhan Hukum di Surabaya

Kronologi FPI mau tutup masjid Ahmadiyah Ciamis

Silatruahmi Damai Pengurus Jemaat Ahmadiyah Bandung Kulon dengan Jajaran Personil Polsek Astana Anyar

Silaturahmi dan Perkuat Proker di Anshar Night Wilayah Sumatera Utara

TAGGED:Komisi Nasional PerempuanKorban Kekerasanperempuan
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article KOMNAS HAM: Pelanggaran Kasus Kebebasan Beragama Melonjak
Next Article Kasus Intoleransi Beragama, Perempuan Pikul Beban Lebih Berat
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Nasional

Muslimah Sejati di Ijtima Daerah Sumatera Utara

Redaksi 2 Min Read
IntoleransiNasional

Mengungsi Tujuh Tahun, Warga Ahmadiyah Akan Diberi KTP

Redaksi 3 Min Read
Nasional

Ikatan Wanita Ahmadiyah Medan Dukung Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Redaksi 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?