Indonesia- Dalam kaitannya dengan negara dan masyarakat, Khilafat Ahmadiyah tidak pernah bertentangan dengan negara apa pun dan tidak membahayakan keberadaan negara tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Mln. Rahmat Hidayat dalam live streaming Peringatan 115 tahun Khilafat Islam Ahmadiyah dengan tema Khilafat Islam Dimasa Sekarang melalui Kanal Youtube MTA pada Sabtu, 27 Mei 2023.
“Khilafah Ahmadiyah ini tidak pernah bertentangan dengan suatu negara tidak pernah mengancam eksistensi suatu negara tidak pernah menjadi ancaman untuk suatu negara,” kata Mln. Rahmat Hidayat.
Jemaat Ahmadiyah ada di lebih dari 220 negara, menjadi bukti bahwa Khilafah Ahmadiyah dapat hidup berdampingan dengan hukum negara mana pun.
Lebih dari 90% negara ini dapat menerima keberadaan Khilafah Ahmadiyah. Hal ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada khalifah sejalan dengan ketaatan kepada pemerintah.
“Dengan keberadaan Jemaat Ahmadiyah di 220 negara ini membuktikan bahwa antara Khilafah Ahmadiyah dengan dengan hukum negara manapun itu bisa berjalan berdampingan,” pungkas Mln. Rahmat Hidayat.
Khilafah Ahmadiyah menekankan pentingnya dialog, diskusi, dan pembicaraan terbuka mengenai berbagai isu, termasuk yang terkait dengan kehidupan bernegara dan masyarakat.
Mln. Rahmat Hidayat juga menjelaskan, Khilafat Ahmadiyah mendorong setiap pengikutnya untuk memiliki komitmen dan integritas untuk setia kepada negara mana pun.
Termasuk berpegang pada kewajiban untuk taat dan setia kepada pemerintah, mengikuti semua hukum positif yang berlaku di negara tersebut.
“Kalau misalkan Khilafah Ahmadiyah ini bertentangan dengan suatu negara tentu tidak akan diterima apalagi orang-orang Eropa, Artinya bahwa ketaatan kepada khalifah ini akan sejalan dengan ketaatan kepada pemerintah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini terpilih seorang wanita Ahmadiyah sebagai walikota Oxford, yang menunjukkan bahwa keberadaan Khilafah Ahmadiyah tidak membahayakan negara manapun.
Dalam sejarah, diketahui mantan menteri luar negeri Pakistan dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan seorang Ahmadi.
“Kita memang (memiliki) kewajiban setiap Ahmadi dimanapun mereka berada itu wajib taat dan setia kepada pemerintahan yang wajib taat dan setia kepada pemerintahan yang ada,” lanjut Mln. Rahmat Hidayat.
Khilafah Ahmadiyah menekankan bahwa khilafah dalam Islam bukanlah sesuatu yang menakutkan atau negatif, melainkan mewakili nilai-nilai damai, toleransi, dan keadilan.
Ahmadiyah secara organisasi menolak stigma yang terkait dengan kekerasan, kekejaman, dan penghilangan hak yang tidak mencerminkan prinsip-prinsip Khilafah Ahmadiyah.
“Jadi Khilafah dalam Islam bukanlah sesuatu yang menakutkan atau negatif, bertentangan dengan stigma yang terkait dengannya,” pungkas Mln. Rahmat Hidayat.
Kontributor: Amatul Noor