Wonosobo- Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Wonosobo hadiri acara buka puasa bersama Shinta Nuriyah Wahid yang diadakan di Atrium Pasar Induk Wonosobo, Jawa Tengah.
Acara bertema ‘Dengan Berpuasa Kita Tempakan Kembali Ketakwaan, Kemanusiaan, Moral dan Persatuan di dalam Jiwa Anak Bangsa’ ini digelar pada Jumat 31 Maret 2023.
Mubaligh JAI Wonosobo, Mln. Basuki Ahmad hadir bersama mubaligh se-Jateng 2 dan beberapa pengurus Lajnah Imaillah lainnya.
Ia menyebutkan agenda buka bersama Shinta Nuriyah Wahid ini dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi kelompok lintas agama di Wonosobo.
“Acara tersebut sangat baik sekali sebagai ajang untuk silaturahmi banyak kelompok dan komunitas yang beragam,” ujar Mln. Basuki Ahmad kepada Warta Ahmadiyah.
“Masing-masing menjadi saling mengenal dan menjadi semakin akrab sehingga mempersempit gap,” sambungnya.
Mln. Basuki Ahmad menilai, acara buka bersama keliling ini adalah bentuk warisan nilai kebangsaan dan kemanusiaan Gus Dur yang diteruskan Shinta Nuriyah Wahid sebagai seorang istri.
“Ibu Shinta sebagai sosok yang sangat dekat dengan Gus Dur tentu saja sangat paham bagaimana visi dan ideologi kebangsaan dan kemanusiaan beliau,” teranganya.
“Beliau telah, sedang dan akan terus berkomitmen untuk mewarisi spirit Gus Dur salah satunya dengan program buka atau sahur bersama,” kata Mln. Basuki Ahmad.
Terakhir, ia mendoakan Shinta Nuriyah Wahid tetap sehat dan panjang umur agar dapat meneruskan dan menghidupkan pemikiran, cita-cita dan visi kebangsaan Gus Dur untuk Indonesia.
“Kita doakan beliau tetap sehat dan panjang umur supaya pemikiran, cita-cita dan visi kebangsaan dan kemanusiaan Gusdur bisa menyebar dan tertanam di Bumi Indonesia tercinta,” tutur Mln. Basuki Ahmad
Dilansir dari berbagai sumber, istri Presiden RI keempat, tersebut telah melaksanakan acara serupa di Purwokerto, Tasikmalaya dan Purbalingga dalam rangkaian acara Buka dan Sahur Keliling.
Ahmadiyah diundang bersama sejumlah kelompok lintas agama lainnya seperti, Fatimiyah IJABI, Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni).
Hadir pula tokoh pemerintahan seperti Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, Bupati Wonosobo periode 2010-2015, Abdul Kholiq Arif.
Kontributor: Amatul Noor
Editor: Amatul Noor