Sintang – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya di bulan suci Ramadhan, seperti kaum muslim pada umumnya, kaum muslim Ahmadi lebih menekankan perhatiannya kepada Kitab Suci Al-Qur’an.
Diantaranya, mereka mengadakan kegiatan tadarus Al-Qur’an bersama-sama setelah shalat Tarawih. Setelah itu, tadarus dapat dilanjutkan di rumah masing-masing. Kegiatan itu dimulai pada Rabu 22 Maret 2023 setelah shalat Tarawih berjamaah.
Karena bagi muslim Ahmadiyah Bulan Ramadhan adalah Bulan Al- Qur’an.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an: “Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi….” (QS. Al-Baqarah: 186)
Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia ….
Kegiatan tadarus Al-Qur’an diselenggarakan sebagai bukti antusiasme tinggi dan kecintaan para muslim Ahmadi dalam menyambut bulan Ramadhan.
Menanggapi kegiatan tadarus Al-Qur’an itu, salah seorang mubaligh Muslim Ahmadiyah, Mln. Sajid Ahmad Sutikno menganggapnya sebagai kegiatan sangat baik, terutama untuk perbaikan (tahsin) bacaan Al-Qur’an para muslim Ahmadi.
“Ya, kegiatan itu sangatlah baik dilakukan, selain sebagai bentuk memuliakan Ramadhan, juga sangat membantu perbaikan (tahsin) bacaan Al-Qur’an para Ahmadi”, ungkapnya.
Bulan suci itu juga dimanfaatkan oleh muslim Ahmadiyah untuk mengulang kembali kajian tafsir Al-Qur’an yang sudah terbiasa diajarkan pada kesempatan daras-daras setiap Subuh diluar Ramadhan.
Program Kreasi Ramadhan
Mubaligh asal kota santri Jombang itu menyampaikan bahwa Ramadhan tahun ini terdapat program kreasi spesial yang digagas oleh Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia yaitu “Semarak Ramadhan Ahmadiyah Seluruh Indonesia (SERASI)”.
Program bertaraf nasional itu mengambil tema “Amalkan Al-Qur’an, Ramadhan Penuh Berkah”.
Tentunya, hal ini menambah lagi semangat para muslim Ahmadi untuk menghidupkan bulan penuh Rahmat itu.
Pemberian Motivasi
Pada pertemuan hari Jum’at lalu [23/3), Mln. Sajid juga menekankan kembali kepada jamaah akan keutamaan bulan Ramadhan. Antara lain, supaya para muslim Ahmadi lebih memberikan perhatian kepada Al-Qur’an. Baik untuk tadarus maupun memahami arti serta tafsirnya.
Untuk itu, ia memberikan motivasi yang bersumber dari Khotbah Jumat Khalifah Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba (Hudhur).
Pertama, “kita harus memberikan perhatian yang lebih untuk
mempelajari dan membaca Al-Qur’an. Ramadhan akan dimulai, kita semua
harus memberikan perhatian khusus untuk mempelajari Al-Qur’an”.
Kedua, “Jika hati seseorang keras dan kasar, maka akan dapat dilembutkan
melalui Al-Qur’an”.
Di akhir penyampaian motivasinya, Mln. Sajid mengajak para Ahmadi untuk lebih fokus dalam perbaikan diri.
“Ramadhan adalah kesempatan emas melakukan perbaikan diri (ishlah). Perbanyak amal saleh dan melakukan banyak kebaikan, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Kita berupaya menghindari melakukan setiap keburukan, janganlah berbuat sesuatu yang sia-sia yang bisa merusak pahala puasa”, pungkasnya.