Jakarta- Berakhlak mulia dan peduli kemanusiaan kunci lahirkan generasi berdedikasi dalam agama, hal ini disampaikan oleh Maulana Anom Tulus Manembah dalam seminar bertajuk “Janji Seorang Waqf e Nou dan Syarat-syarat Memenuhinya.”
Tantangan utama mengajak anak muda kata Maulana Anom Tulus Manembah, untuk mengorbankan diri dalam agama adalah usia remaja yang cenderung ingin menggali identitas diri.
“Yang pertama adalah usia mereka yang masih usia remaja yang masih ingin menggali lebih dalam tentang dirinya sendiri Sehingga masalah agama itu dianggap bukan sesuatu yang urgent bagi diri mereka,” jelasnya.
Selain itu, minat yang rendah terhadap kajian agama serta dominasi kepentingan dunia turut mempengaruhi sulitnya mengajak generasi muda menuju pengorbanan dalam Islam.
Namun, optimisme muncul dari komunitas Ahmadiyah, yang percaya bahwa generasi muda di dalamnya akan tumbuh menjadi pengkhidmat agama yang bersemangat melalui gerakan Waqf e Nou.
Keyakinan ini didasarkan pada instruksi dari pimpinan Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad aba untuk mendidik anak-anak sejak lahir dalam semangat pengabdian agama.
Maulana Anom menjelaskan bahwa pengajaran berakhlak mulia dan peduli terhadap kemanusiaan, di bawah bimbingan Khalifah, akan membentuk generasi yang siap mendedikasikan diri dalam pengorbanan agama.
Contoh nyata peran generasi muda Ahmadiyah dalam pengabdian agama juga diberikan melalui partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
“Ahmadiyah memang sangat optimis bahwa generasi muda di Ahmadiyah itu akan bisa menjadi pengkhidmat agama,” lanjut mubaligh yang bertugas di Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Salah satu contohnya adalah partisipasi anak-anak muda Ahmadiyah dalam klinik asis asama di gunung Kidul, sebuah wilayah yang minim fasilitas kesehatan. Ini menunjukkan semangat dan komitmen mereka dalam melayani sesama manusia.
“Untuk bisa mengkhidmati kemanusiaan dan ini sudah dilakukan oleh jemaat Ahmadiyah Misalnya, yang dilakukan oleh anak-anak muda Ahmadiyah di klinik asis asama yang ada di gunung Kidul,” jelas Maulana Anom.
Seminar “Janji Seorang Waqf e Nou dan Syarat-syarat Memenuhinya” menjadi ajang inspiratif bagi para peserta untuk merenungkan bagaimana generasi muda dapat berperan dalam pengabdian agama dan pelayanan kemanusiaan.