Tasikmalaya – Sebanyak 9 pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya bersilaturrahmi ke Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Tasikmalaya, Rabu (23/2/2023).
Pertemuan tersebut berlangsung di ruangan Peace Center, Sekretariat JAI Tasikmalaya.
Rombongan disambut hangat oleh Mubalig JAI Tasikmalaya Mln. Irfan Maulana, Ketua DPD JAI Tasikmalaya Herisdiana, Humas JAI Cabang Tasikmalaya Yono SH, Ketua Pemuda Ahmadiyah cabang Tasikmalaya Ilman Saeful Rahman, serta sejumlah pengurus lainnya.
Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Muhammad Satriana Ilham, menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutannya. Ia menganggap bahwa komunikasi antara Ahmadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU) adalah jalinan kekeluargaan dan saudara sesama warga bangsa.
Selanjutnya Mubaligh Daerah JAI Tasikmalaya, Mln. Irfan Maulana, memaparkan selayang pandang Jemaat Ahmadiyah.
Ia menjelaskan, sebagai ormas Islam Ahmadiyah mempunyai keyakinan yang sama dengan umat Islam lainya. Baik Rukun Islam, Rukun Iman serta akidah lainnya.
“Bedanya hanya terletak dalam keyakinan bahwa Ahmadiyah telah meyakini kedatangan Imam Mahdi dan Nabi Isa yang dijanjikan kedatangannya di akhir zaman oleh Rasulullah SAW yaitu pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mln. Irfan memaparkan tentang peran Ahmadiyah dalam kegiatan dakwah Islam dan kemanusiaan di seluruh dunia. Diantaranya Ahmadiyah telah membangun ratusan ribu masjid, mencetak Al Quran dalam 100 bahasa di dunia, mendirikan puluhan rumah sakit dan sekolah di benua Afrika.
“Di Indonesia sendiri mulai dari awal kemerdekaan sampai hari ini, JAI ikut berperan dalam misi kemanusiaan dan persiapan kemerdekaan RI. Salah satu contoh tokoh Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya adalah Anggota Ahmadiyah, Pahlawan Nasional Ampera Arif Rahman Hakim merupakan pemuda Ahmadiyah. Ada juga beberapa tokoh Ahmadiyah yang terlibat dalam persiapan kemerdekaan RI.”
“Saat ini, Ahmadiyah Indonesia berperan dalam membantu kemanusiaan seperti membantu korban bencana melalui organisasi amal Humanity First, ikut aktif menyumbang donor darah rutin dan donor kornea mata, bahkan sempat mendapat rekor muri sebagai desa penyumbang donor kornea mata terbanyak yaitu di Desa Manislor. Serta mendapat apresiasi dari pemerintah setempat sebagai Desa Siaga Donor mata di Desa Tenjowaringin Salawu Tasikmalaya,” tambahnya.
Setelah mendengar paparan selayang pandang Ahmadiyah, nampak ketakjuban dari pihak PMII. Tidak sedikit dari antara mereka yang baru mengetahui bahwa Ahmadiyah adalah organisasi internasional dan kiprahnya bagi Islam dan bangsa cukup besar.
Mereka juga mengapresiasi sikap Ahmadiyah yang sangat terbuka dengan tokoh-tokoh organisasi lain. Hal itu nampak dari foto KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), Gusdur dan ketua PBNU yang terpampang di dinding ruangan Peace Center.
“Semoga kelak suatu saat mereka menjadi pemimpin yg moderat, toleran dan bijak. Semoga komunikasi dan silaturahmi bisa terus terjalin. Dan kedepan Jemaat Ahmadiyah dan PMII bisa membuat program bersama untuk berperan dalam membangun kota Tasikmalaya yang lebih baik,” pungkas Mln. Irfan.
Kontributor: Faturahman
Editor: Mubarak