Mubalig Daerah (Mubda) Ahmadiyah Kalimantan Timur (Kaltim) Maulana Andika Ibrar Ahmad hadiri seminar terkait Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, bertempat di Hotel Tiara Surya Kota Bontang, Kalimantan Timur. Pada, Sabtu (10/12/2022).
Maulana Andika menilai dengan adanya sosialisasi wawasan kebangsaan dapat menyadarkan serta menghidupkan kembali kesadaran akan jatidiri bangsa yang berlandaskan Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
“Dapat menghidupkan kembali kesadaran terhadap jatidiri bangsa kita, yang berlandaskan Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) adalah penting untuk keutuhan NKRI,” ungkapnya.
Dan dengan penguatan wawasan kebangsaan maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan tergerus.
“Tanpa adanya itu (wawasan kebangsaan) maka kerukunan dan kedamaian di negara kita bisa tergerus,” tegasnya.
Lebih lanjut, Maulana Andika memandang penting kegiatan tersebut mengingat keutuhan NKRI selalu mendapat ujian dari sikap serta paham radikalisme, apatisme, dan intoleran yang dapat mengganggu keutuhan NKRI itu sendiri.
“Kegiatan ini sangatlah baik dan penting untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat bahwa hari ini NKRI tengah dilanda paham intoleran, apatisme, radikalisme dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu keutuhan NKRI,” jelasnya.
Sedangkan dalam acara tersebut yang menghadirkan narasumber dari Kabid Ideologi Wasbang & Ekososbud dan Agama Bina Antasariasyah, dan Rektor Univ. Trunajaya Bontang Bilhear Hatahaean keduanya menekankan bahwa Ideologi Pancasila dan UUD 1945 menjadi landasan dasar dalam membangun kerukunan di tengah keberagaman bernegara.
“Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI, kita bisa terhindar dari masalah-masalah kebangsaan. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini,” katanya.
Dalam acara tersebut turut hadir Anggota DPRD provinsi kaltim H. Abdul Kadir Tappa yang berkesan dengan hadirnya perwakilan Jemaat Ahmadiyah dalam acara tersebut.
Abdul Kadir pun disela bincang-bincang selepas acara inti berakhir, tak sungkan mengungkapkan bahwa dirinya mengenal baik tokoh Jemaat Ahmadiyah Bontang yakni Ir. Suhardi dan Eks Wali Kota Bontang Neni
“Ada dua anggota Jemaat Ahmadiyah Bontang yang kenal dan eksis kala itu yakni Pak ir. Suhardi (GM PT. Badak LNG) dan Bu Neni,” ucapnya kepada Maulana Andika dalam bincang-bincang santai.
Menanggapi hal itu, Maulana Andika menyampaikan bahwa Jemaat Ahmadiyah bukan lah organisasi yang berbahaya dan dapat merusak keutuhan NKRI.
“Ya, Kami bukan organisasi berbahaya, kami cinta Indonesia,” ujar Andika.
Diakhir, perbincangan dalam acara tersebut Maulana Andika menghadiahkan beberapa buah buku kepada dua narasumber Bina Antasariasyah dan Bilhear Hatahaean beserta anggota DPRD Abdul Kadir.
“Ada dua buah buku dan satu brosur yang diberikan,” pungkas Andika.
Kehadiran Maulan Andika dalam seminar kebangsaan didampingi salah satu Khudam (sebutan pemuda di Ahmadiyah) bernama Maula Kaifia yang senantiasa setia mendampingi dan beberapa kali terlihat aktif mengambil gambar dalam acara tersebut.
Sebagai catatan judul dari kedua buku serta brosur itu terdiri dari;
1. Jemaat Ahmadiyah indonesia serta kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945.
2. Krisis dunia dan jalan menuju perdamaian
3. Pesan Ahmadiyah