Tasikmalaya – Peringatan Hari Khilafat di Jemaat Ahmadiyah Wanasigra yang diisi dengan talkshow bersama Mln Teguh Nasir Ahmad sebagai mubaligh pembina.
Sementara itu Dodi Kurniawan sebagai Ketua Jemaat Ahmadiyah beserta Ahmar Taufik Safaat sebagai wakil ketua dan para ketua badan berlangsung pada 27 Mei 2025. Antusiasme anggota terhadap kegiatan ini begitu terlihat saat daftar hadir menunjukkan terdapat 510 orang yang hadir.
Selain itu juga terdapat 84 orang yang ikut menyimak melalui Youtube.
Dimulai dari shalat berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta dan acara dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Euforia begitu terasa saat anak-anak athfal dan nasirat melantunkan syair/nazm tentang kedatangan Imam Mahdi dalam bahasa Sunda.
Terlihat dari sudut mata anggota yang berkaca-kaca sembari meresapi isi nazm tersebut. Nazm yang diciptakan oleh seorang tokoh jemaat awalin yang menyebarkan ajaran Ahmadiyah ke Wanasigra yaitu Sadkar, yang berisi :
“Hei dulur-dulur sadaya (wahai saudara-saudara). Poma ulah rek sulaya (hendaklah jangan ingkar) Imam Mahdi atos aya (Imam Mahdi sudah ada). Tos lungsur ka alam dunya (telah turun ke alam dunia).”
Talkshow diawali dengan pertanyaan mengenai sejarah Khilafat Islam Ahmadiyah yang dijelaskan oleh mubaligh pembina.
Kemudian dijelaskan juga sistem organisasi yang ada dalam jemaat mulai dari tingkat pusat internasional sampai ke tingkat cabang/jemaat lokal oleh Ketua Cabang. Dilanjutkan dengan penjelasan sistem keuangan di jemaat yang begitu sistematis, Wakil Ketua menyampaikan bahwa jika mengacu kepada kaidah PACE (Planning, Actuating, Controlling, Evaluating) sistem keuangan di jemaat sudah sangat baik.
Salah satu yang cukup menarik, tim pengelola keuangan di jemaat di jalan oleh segitiga pengaman yaitu Sekretaris Mal sebagai manajer/pimpinan yang mengatur pendapatan dan pengeluaran, Amin sebagai pemegang kas yang mengeluarkan uang dan muhasib sebagai akuntan yang melakukan segala pencatatan dan pembukuan.
Dijelaskan juga bagaimana uang dikelola di jemaat, dengan harapan anggota lebih memahami dan lebih semangat lagi dalam melakukan pengorbanan harta. Setiap ketua badan menerangkan sistem yang berjalan di badannya masing-masing.
Intinya anggota harus taat pada nizam khilafat, semua aturan yang sudah ada harus diikuti oleh anggota agar jemaat ini semakin kuat dan kita sebagai anggota semakin erat dengan nizam khilafat. Ketua Cabang menambahkan terkait sami’na wa atho’na di jemaat ini, bahwa dalam menaati setiap aturan yang ada di jemaat ini kita juga harus memiliki rasa ingin tahu kenapa ada aturan seperti ini dan itu. Tujuan dari aturan dibuat tentu untuk kebaikan anggota sendiri, maka pentingnya mengetahui alasan di balik aturan dibuat bisa memotivasi anggota untuk menaati sebuah aturan.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan anggota, antusiasme saat sesi ini juga terlihat dari banyaknya pertanyaan dari para anggota. *
Kontributor: Nafa Nur Khalifah