Bandung – Humanity First Indonesia mengajak Komunitas Pendaki Nusantara atau PINUS untuk berkolaborasi menyiapkan SDM relawan dalam kegiatan tanggap bencana.
Hal itu direspon positif oleh Koordinator Nasional PINUS, Syarif Ahmad.
“Semalam ngobrol dengan tim Humanity First, dan mendapatkan tantangan itu (kerjasama dalam kegiatan kebencanaan).”
“Untuk kesananya kita belum intens membahasnya, sementara masih banyak membahas tentang pendakian. Tetapi kedepannya teman-teman PINUS diharapkan bisa menjadi SDM relawan yang handal di setiap kegiatan kebencanaan yang ada di HF (Humanity First),” ujar Syarif saat diwawancara, Sabtu (24/9).
Koordinator Nasional PINUS mengaku komunitasnya ingin membuat program pelatihan skil tanggap bencana. Karena menurutnya, hal itu tak lepas dari kegiatan alam yang digemari oleh para anggota PINUS.
“Minimal ketika mereka sudah berbaur di PINUS mereka punya peralatan yang memadai ketika ada kegiatan kebencanaan atau Rescue. Karena kegiatan alam tidak jauh beda dengan kegiatan kebencanaan,” tegasnya.
PINUS merupakan komunitas yang menghimpun anggota Ahmadiyah Indonesia yang memiliki hobi kegiatan alam terbuka. Dibentuk oleh Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (MKAI) pada 26 September 2022.
Tujuannya untuk menguatkan koneksivitas, hubungan silatuhrahmi, dan komunikasi antar anggota Ahmadiyah pecinta alam.
“Tujuan PINUS dibentuk adalah menjadi wadah bagi para Pemuda Ahmadiyah yang menggemari aktifitas mendaki gunung untuk membangun dan meningkatkan hubungan serta komunikasi antar anggota,” kata Ahmad Mustaqim, Sekretaris Bidang Sehat Jasmani PP MKAI.