Bogor – Hawa sejuk begitu terasa saat memasuki gedung Peace Center di Kemang Bogor. Ruangan ber-ac tersebut begitu bersih dan rapi. Sofa abu yang dibuat sedikit melingkar semakin menambah kenyamanan bagi orang-orang –yang datang berkunjung– untuk bisa duduk berjam-jam di dalamnya sambil membaca buku maupun berdiskusi.
Buku-buku tersusun dengan rapi dalam rak-rak yang menjulang tinggi. Penataan interior yang dipadu padankan dengan sorot cahaya lampu membuat suasana di dalam gedung Peace Center menjadi terasa sangat cozy. “Ada pengunjung dari Medan, masuk di sini pukul 9 pagi, keluarnya pukul 4 sore,” ucap salah seorang petugas di Peace Center, Maulana Ahmad Mukhlis Firdaus pada Senin (12/9/2022). “Kita sempat berdiskusi lama di sini.”
Setiap orang yang berkunjung ke Peace Center bisa memakai sandal khusus yang telah disediakan di dekat pintu masuk utama sebelah timur, selama beraktivitas dan berada di dalam gedung.
Peace Center dibuka untuk umum secara resmi pada 10 Oktober 2021 oleh Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (Amir JAI), Maulana H. Abdul Basit yang juga dihadiri oleh seluruh Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI).
Gedung yang berada persis di bawah Masjid An Nashr tersebut dirancang bagi siapapun yang ingin mengenal Ahmadiyah lebih dekat. Bukan hanya sekedar mengenal, Peace Center pun diharapkan mampu menjadi jembatan bagi semua pihak, terutama mereka yang sampai sekarang masih merasa keberatan dengan pemikiran-pemikiran yang dilontarkan oleh Ahmadiyah. “Guna membuat nyaman para tamu yang berkunjung untuk mengenal dan mengetahui Ahmadiyah yang sesungguhnya.” ujar Maulana Firdaus.
Konsep rancangan gedung Peace Center secara keseluruhan dibuat untuk memberikan kenyamanan dan ketentraman kepada para tamu yang datang dengan menyuguhkan keramahtamahan, kebersihan, kerapihan, dan keindahan. “Sampai saat ini sudah cukup banyak tokoh nasional yang berkunjung.” ungkap Maulana Firdaus. “Terakhir pada Agustus, Mayjen (purn.) E. Imam Maksudi dari Lemhanas.”