JAKARTA – Ahmadiyya Muslim Medical Association (AMMA) Indonesia menggelar seminar virtual dengan tema “Being an Ahmadi Professional and Professional Ahmadi”, Sabtu (24/10). Acara yang disiarkan melalui Zoom dan Youtube tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa kepemilikan dan semangat berkhidmat mahasiswa kesehatan AMMA Indonesia kepada Jemaat Ahmadiyah.
Ketua AMMA Indonesia, dr. Deden Djatnika, Sp.PD berpesan agar tenaga kesehatan (nakes) Ahmadi dapat menumbuhkan rasa untuk berkhidmat dan berorganisasi di AMMA Indonesia.
Dalam seminar yang dimoderatori oleh dr. Gia Pratama tersebut terdapat beberapa narasumber. Yang pertama adalah Dr. Amatul Basit Khalid. Dia menjelaskan mengenai pengkhidmatannya selama menjadi CEO Nasir Hospital di Guatemala, Rumah Sakit yang dikelola oleh Humanity First.
Dr. Amatul menceritakan pengalamnnya selama di Nasir Hospital yang semata-mata dilakukan untuk melayani kemanusiaan dan beribadah kepada Allah. Pengkhidmatannya itu didukung oleh Khalifah Jemaat Ahmadiyah keempat dan kelima, yaitu Hazrat Mirza Tahir Ahmad dan Hazrat Mirza Masroor Ahmad, serta suaminya.
Selain itu, dia juga menjelaskan tips dan trik supaya dapat berkhidmat di Jemaat Ahmadiyah. Diantaranya adalah berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan dan dapat belajar manajemen waktu sehingga semua kewajiban dapat berjalan dengan baik.
Narasumber selanjutnya yaitu dr. Alyya Siddiqa, Sp.FK. Dia menjelaskan mengenai bentuk pegkhidmatan sebagai tenaga kesehatan di Jemaat Ahmadiyah. Terdapat berbagai macam profesi di bidang kesehatan dengan bidang pengkhidmatan yang luas, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian, dan sebagainya.
“Proyeksi karir tenaga kesehatan Ahmadi adalah untuk mengkhidmati kemanusiaan dan Jemaat Ahmadiyah,” ujar dr. Alyya.
Narasumber terakhir, dr. Gianne Panji Putri sebagai dokter di Klinik Asih Sasama, Gunung Kidul, bercerita mengenai pengalamannya berkhidmat disana. Awalnya dia terbiasa hidup di kota Jakarta yang serba ada lalu pindah ke desa yang serba terbatas untuk berkhidmat di jalan Allah. Banyak konsekuensi yang harus dia terima untuk mengambil keputusan tersebut, namun semua itu dijalankan atas nama iman dan percaya bahwa Allah telah menunjukkan jalan yang terbaik.
Menurut dr. Gianne, pengalaman berharga yang dapat diambil selama di Klinik Asih Sasama adalah ketika mendapatkan kesempatan berkhidmat. Dimana pada momen-momen tersebut, Allah benar-benar dekat dengannya.
“Artinya kita terpilih sebagai alat Allah untuk menyalurkan bakat. Kemudian, pelajaran lainnya adalah Allah benar-benar ada dan dekat melebihi urat nadi, serta semua manusia sama di mata Tuhan,” ungkapnya.
Seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa kesehatan Ahmadi, anggota AMMA, dan para anggota Ahmadiyah lainnya. Terhitung jumlah partisipan yang mengikuti via Zoom sebanyak 60 orang dan YouTube sebanyak 170 orang serta diiringi oleh berbagai macam pertanyaan. Terakhir, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua AMMA Indonesia.