KUNINGAN – Pada Hari Sabtu, 5 September 2020 tujuh orang perwakilan Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cabang Manislor yang terdiri dari 4 orang Anshar dan 3 orang Lajnah mengunjungi tiga Ppondok Pesantren yang ada di Kabupaten Kuningan. Kunjungan kali inu dipimpin oleh Maulana Dudung Jafar Ahmad dan Sekretaris Tablig Cabang Manislor.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi (rabtah) diantara sesama umat muslim dan juga untuk meluruskan kesalahpahaman berkenaan Ahmadiyah.
Buah tangan untuk masing-masing pesantren pun telah disiapkan, berupa satu paket buku-buku Jemaat Ahmadiyah, satu karung ubi Manohara dan satu paket keripik khas karya Kelompok Wanita Tani Barokah Manislor.
Pesantren pertama yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren “Darul Muta’alimin” di bawah pimpinan Kiayi Dodo Murtado dan adiknya, Kiayi Udin.
Dalam silaturahmi ini terjadi perbincangan yang sangat menarik. Beberapa pertanyaan yang ditanyakan diantaranya mengenai sejarah dan akidah Ahmadiyah.
Salah satu kejadian yang menarik adalah ketika membahas mengenai kalimat syahadat. Salah seorang Kiayi bertanya, “Apakah syahadat orang Ahmadiyah ada tambahan di belakangnya?” Maulana Dudun langsung menjawab, “Tentu tidak, syahadat kami sama seperti yang diucapkan Rasulullah SAW, justru syahadat Islam umum yang ada tambahannya.” Mendengar hal ini kedua Kiayi pun terkejut keheranan.
Maulana Dudun melanjutkan, “Syahadat bapak kan begini, ‘Asyhadu Alla illahaillallah wa Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah La Nabiya ba’da’, di Ahmadiyah tidak ada tambahan seperti itu pak.” Kedua Kiayi itu akhirnya tertawa begitu juga yang lainnya.
Tujuan kunjungan kedua yaitu Pondok Pesantren “Daarul Qur’an” yang dipimpin oleh Kiayi Maksub dan istrinya Nyai Siti Jaenab. Pesantren ini berada di desa Cikubang Mulya, menampung santri berjumlah 200 orang.
Pada kesempatan kunjungan kali ini, Kiayi juga meminta beberapa penjelasan yang belum beliau pahami mengenai Ahmadiyah.
Tujuan kunjungan yang terakhir adalah Pondok Pesantren “Shalawatan” yang dipimpin oleh Kiayi Enjen Jaenudin. Beliau biasa disebut sebagai “Bapak Gabus”. Pada kesmpatan tersebut beliau didampingi istrinya, menyambut kunjungan silaturahmi ini.
Dalam kunjungan ini, diperkenalkan juga Muslim Televisi Ahmadiyah (MTA) dan pengobatan Homeophaty. Kiayi dari Ponpes Shalawatan tertarik dan ingin mengadakan pengobatan Homeophaty di Ponpesnya.
Semoga hasil dari kunjungan (rabtah) singkat ini dapat menghapus kesalahpahaman tentang Jemaat Ahmadiyah. Aamiin.
Kontributor: Uminah Dimyati
Editor: Nu’man Ahmad