Irfan Suriadiata seorang wakil Rektor sekaligus ketua ADVOKAT dan peraih gelar Doktor dengan nilai Sempurna dalam bidang hukum adalah sahabat Ahmadi yang pernah mengikuti Jalsah Salanah (Pertemuan tahunan) Ahmadiyah di London 2018 dan memiliki konsistensi serta keberanian dalam menyuarkan klarifikasi terkait fitnah-fitnah tajam dan meluruskan kesalah pahaman masyarakat umum terkait Ahmadiyah.
Di berbagai pertemuan tak terkecuali saat sidang terbuka ujian gelar Doktornya di bidang Hukum 11 Februari 2020 di hadapan Rektor, dosen penguji dan tokoh undangan kembali tak segan-segan ia menyampaikan jawaban atas pertanyaan penguji bahwa pembelaannya terhadap Ahmadiyah justru sebagai wujud penegakan amanah undang-undang untuk menjaga pilar Bangsa yang senada dengan ruh pancasila yaitu Ketuhanan, Toleransi, keadilan dan persatuan.
Justeru dengan terus membiarkan kesewenang-wenangan terhadap Ahmadiyah malah tidak sesui dengan amanah konstitusi,
“Saya bersyukur dan berbahagia karena saat ini saya bukan hanya dapat ucapan selamat dari rokoh-tokoh penting masyarakat, tapi juga dari organisasi Ahmadiyah khususnya Ahmadiyah NTB, yang di tengah-tengah kita sekarang beliau-beliau (Pengurus Ahmadiyah NTB) juga hadir“, ujar Irfan saat bincang hangat dengan para tokoh di antaranya Rektor UNU, Anggota DPR RI dan DPRD fraksi PKB, teman-teman aktifsis dan tokoh agama.
Cukup menarik perhatian ketika seorang tokoh bernama H. Lalu Winengan salah seotang Kadis di Lombok Barat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua PW NU NTB menunjukkan sikap keakraban yang baik padahal sebelumnya selalu menghindar untuk berjumpa.
Beliau sangat terbuka dan mengatakan kepada perwakilan pengurus Ahmadiyah NTB yang hadir saat itu diantaranya Mln. Saleh Ahmadi (Mubaligh Ahmadiyah NTB) , Dik dik Ahamd S ( Ketua Pemuda Ahmadiyah Mataram) dan Mia Wasim Ahmad (Ketua AMSA NTB) untuk bisa mengundang beliau dalam acara – acara yang di gelar oleh Ahmadiyah NTB.
Inilah Sekelumit Buah Rabtah NTB yang juga merupakan Pengaruh Rabtah Pimpinan JAI (Jamaah Ahmadiyah Indonesia) Mln. Abdul Basit dengan Ketum PBNU Kiyai Said Aqil Siraj.
Kontributor : Mln. Saleh Ahmadi