“Selamat datang di kota mangga.”
Kalimat yang disampaikan Heri Susanto, Qaid Wilayah Jawa Barat (Jabar) 09 ketika menyambut rombongan dari Wilayah Jawa Barat (Jabar) 04 dalam rangkaian acara ‘Khuddam Connect’ dan eksibisi di Majelis Indramayu.
Secara geografis wilayah Kabupaten Indramayu terletak di bagian utara provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Seluruh wilayahnya merupakan dataran rendah hingga pesisir.
Buah mangga menjadi salah satu hasil bumi khas Indramayu. Nyaris di setiap rumah penduduk, selalu ada pohon mangga di halaman depannya. Gedong gincu dan arumanis adalah dua jenis buah mangga yang sangat familiar.
“Seperti bocoran dari Qw Jabar 09, bahwa ini termasuk wilayah baru. Jadi lingkungannya masih baru. Acara seperti inipun baru pertama kali dilaksanakan. Tentu semangatnya masih baru,” kata Haris Ahmadi, Qaid Wilayah Jabar 04.
“Yang paling penting, ke depan para khuddam di sini harus dapat merawat semangatnya agar senantiasa baru,” imbuhnya.
Di dalam acara ‘Khuddam Connect’, Mubaligh Daerah Jawa Barat 09, Mln. Cepi Sofyan Nurzaman memantik para peserta dengan kisah Uwais al Qorni dari Yaman. Ia sosok pemuda tangguh yang taat, rajin beribadah, sangat berbakti terhadap orang tua, dan sangat mencintai Rasulullah Muhammad saw. Walaupun selama hidupnya, ia tak dapat berjumpa dengan orang yang sangat dicintainya tersebut.
Uwais al Qorni mempunyai ibu yang sudah tua renta dan lumpuh. Ia merawatnya dengan penuh kasih sayang dan menyediakan semua kebutuhannya. Uwais al Qorni ingin membawa ibunya pergi ke Mekkah. Ia berencana akan menggendong ibunya tersebut. Guna mewujudkan mimpinya, ia berlatih naik turun gunung dengan menggendong seekor keledai selama 8 bulan. Ini dilakukan semata-mata sebagai tanda baktinya kepada seorang ibu dan kecintaannya yang luar biasa terhadap Rasulullah Muhammad saw.
Uwais al Qorni bukanlah seorang sahabat Rasulullah Muhammad saw. Bahkan, sepanjang hidupnya, ia tak pernah bertemu dengan Rasulullah Muhammad saw. Namun, menurut Rasulullah Muhammad saw, ia seorang pemuda yang sangat istimewa. Do’a yang dipanjatkan Uwais al Qorni sangatlah makbul.
Mln. Cepi Sofyan Nurzaman pun sempat menjelaskan bahwa sebutan “khuddam” disematkan bagi para pemuda Ahmadiyah. Khuddam berasal dari khadim yang berarti pelayan. Ia mengatakan hal tersebut kepada 7 orang remaja yang ikut hadir dalam gelaran acara khuddam connect dan eksebisi di Majelis Indramayu. Mereka adalah para simpatisan dari Karang Sinom, Indramayu. Salah satu remaja merupakan anak dari H. Sakir.
Di Karang Sinom, Indramayu, H. Sakir merupakan seorang pengusaha garam. Ia baru 2 bulan melafalkan ikrar bai’at. Sebelumnya H. Sakir sempat bergabung menjadi jamaah Negara Islam Indonesia (NII).
Eksibisi
Cabang olahraga yang dipertandingkan dalam eksibisi antara Jabar 04 dengan Jabar 09 adalah tenis meja, voli pantai, dan futsal. Para mubaligh yang hadir pun tak mau ketinggalan, mereka ikut berolahraga bersama para khuddam.
“Bahkan di zaman Rasulullah Muhammad saw para pemuda dianjurkan melakukan olahraga; memanah, berenang, dan berkuda,” ungkap Mln Cepi Sofyan Nurzaman, Mubda Jabar 09.
Walaupun telah menempuh perjalanan yang melelahkan dari Cianjur menuju Indramayu, khuddam Jabar 04 terlihat bersemangat dalam setiap pertandingan. Hal yang sama ditunjukkan pula oleh para khuddam Jabar 09.
“Pertandingan eksibisi ini menjadi ajang saling kenal dan motivasi khuddam-khuddam untuk aktif. Khususnya khuddam Jabar 09,” ujar Heri Susanto, Qaid Wilayah Jabar 09.
“Kegiatan ini dapat terus bergulir antar wilayah,” imbuhnya.
Para khuddam peserta khuddam connect dan eksibisi pun berkesempatan berwisata ke pantai Balongan Indah. Mereka naik perahu, berkeliling menikmati gelombang air dan keindahannya. Tak lupa, para peserta memungut sampah-sampah yang berserakan di sekitar pantai sebagai bentuk kepedulian dan upaya untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Setelah semua pertandingan olahraga usai, akhirnya Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (MKAI) wilayah Jabar 04 dinyatakan keluar sebagai juara umum dalam pertandingan persahabatan di Majelis Indramayu pada 19-20 Oktober 2019. Atas prestasi tersebut mereka berhak membawa pulang satu karung mangga sebagai hadiahnya.
Selain itu, para khuddam Jabar 04, secara khusus mendapat cinderamata, berupa kaos yang bermotif batik khas Indramayu. Mega mendung. Para mubaligh pun mendapat cinderamata yang sama.
“Semoga pertandingan persahabatan ini menjadi berkah untuk kita semua,” ucap Mln. Cepi Sofyan Nurzaman, Mubda Jabar 09.
Penulis: Firman.