KAICIID Fellows Network (KFN) Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) mengadakan kegiatan Camping Perdamaian bertajuk “Perjumpaan Antar Agama dan Budaya Malino 2020” pada tanggal 10 – 11 Maret 2020.
Sehari sebelumnya telah digelar Seminar Nasional “Membangun Kohesi Sosial melalui Dialog Antar Agama untuk Perdamaian” di Lantai 4 Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar dengan narasumber Wahyuddin Halim, Ph.D, Alissa Wahid, M.A., dan Ridwan Al-Makassary, M.A., Ph.D. Cand. yang masih merupakan rangkaian dari kegiatan ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi lintas agama, iman, dan budaya di antaranya perwakilan dari UIN Alauddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, IAIN Pare-Pare, STT Intim Makassar, Universitas Kristen Indonesia Paulus, Universitas Bosowa Makassar, Mahabbah Institute of Peace and Goodness, Gusdurian Makassar, Pemuda Ahmadiyah Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia yang berjumlah kurang lebih 20 orang.
Selain itu, hadir pula Yusuf Daud, M.A., Ph.D. selaku Ketua KFN Indonesia, Dr. Nur Hidayah, s.Kep., Ns., M.Kes. selaku Ketua YPMIC dan beberapa alumni KAICIID serta pengurus YPMIC.
Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan ke Vihara Girinaga Makassar dan Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa. Acara puncaknya bertempat di Villa Masagena Malino yang diawali dengan upacara pembukaan dan pada malam harinya diadakan dialog interaktif dengan materi “Interfaith and Intercultural” yang dipandu oleh fasilitator nasional Yulianti Muthmainah, S.H.I., M.Sos. dan Kris Tan, M.A..
Adapun kegiatan ini diselingi dengan materi cerdas camp, fun games, meditasi, dan senam pagi. Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan kunjungan ke Gereja dan Panti Samadi Ratna Miriam yang merupakan bangunan bersejarah tempat terjadinya Konferensi Perdamaian yang menghasilkan Piagam Malino I dan II.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa mengenal keberagaman, memahami arti perbedaan, dan menghargai satu sama lain. Banyak ilmu dan wawasan baru yang didapatkan selama 2 hari mengikuti Camp Perdamaian ini sehingga kita siap menjadi pemuda-pemudi Agent of Peace yang menyebarkan pesan perdamaian serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, Insya Allah. Semoga kegiatan ini dapat diadakan setiap tahun dengan kuota peserta yang lebih banyak lagi,” ujar Aleem Ahmad Chusna, perwakilan Pemuda Ahmadiyah.