Dalam perspektif agama-agama, kedatangan sosok nabi Isa di akhir zaman merupakan tema diskusi bersama, mengingat nash-nash kitab suci Agama, maupun literatur masing-masing agama menubuatkan hal itu meskipun dalam narasi dan nama personal yg berbeda-beda. Misalkan jika umat Kristen sedang menanti kehadiran Yesus masa akhir zaman, demikian juga umat Islam mengharapkan kemunculan nabi Isa.
Hal demikian disampaikan Mln Muhammad Yaqub di hadapan puluhan Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Timur (STT INTIM), Sabtu (10/11/2018) yang lalu.
“Ayat Alkitab mencatat bahwa pada saat Yesus mewartakan kabar suka, umat Yahudi pada saat itu tengah menunggu kedatangan Nabi Elia. Hal ini dikarenakan dalam kitab Maleakh pasal ke 4 ayat ke 5 dinubuatkan bahwa Elia akan turun kembali setelah kenaikan nya ke langit.
Umat Yahudi pada masa Yesus tidak bisa mengindentifikasi bahwa sesungguhnya Elia telah datang ke dunia namun dalam wujud Yohanes pembaptis, coba kalian buka dalam kitab Matius pasal 17 ayat yang ke 10 hingga 13”, tegas Mln Yaqub.
“Nah, kisah ini terulang kembali, jika pada masa lalu umat Yahudi gagal mengenal kedatangan Elia kedua kali karena beranggapan bahwa yang akan turun benar-benar Elia sendiri. Begitu juga pada masa kini, umat Kristen dan Islam pada umumnya menunggu pribadi Yesus sendiri yang akan turun kembali ke dunia, padahal, nabi Isa telah datang namun dalam wujud orang lain yaitu pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad”, Mln Muhammad Yaqub menambahkan.
Muballigh yang baru beberapa hari bertugas di Sulawesi Selatan itu juga menuturkan Secara singkat sejarah dan akar teologi jemaat Ahmadiyah. Tak lupa di penghujung pemaparan nya, Mln Muhammad Yaqub menguraikan aktivitas sosial serta kiprah jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Pdt. Dr. John C. Simon, M.Th, M.Hum. selaku dosen dan kepala UP3GM di STT INTIM Makassar yang menghadiri kelas tersebut menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini telah rutin diadakan sebagai penambah wawasan keislaman bagi peserta didik. Nah, sengaja dipilihnya organisasi Islam Jemaat Ahmadiyah kali ini sebagai narasumber supaya ada alternatif lain dalam melihat Islam.
Simon juga menyebutkan bahwa STT INTIM Makassar merupakan sekolah Teologi yang sudah lama berdiri, fakta ini bisa dilihat dari fisik bangunan sekolah dan gedung Gereja yang dibangun sekitar tahun 40an. Eksistensi Sekolah yang melahirkan para teolog inipun rupanya didukung oleh kurang lebih 20 Sinode.
Semoga menjadi jalan terbuka nya relasi yang baik antara hemat Ahmadiyah Makasar dengan STT INTIM.
Kontributor : Mln. Muhammad Yaqub Suryadi