Bertempat di Gedung Lajnah Baitul Afiat Kemang, Sabtu tanggal 27 Oktober 2018 telah berlangsung pertemuan antara Pimpinan Muslimah Ahmadiyah beserta staf, Amir Nasional JAI dan rombongan dari Komnas Perempuan yang diketuai oleh Ibu Azriana.
Rombongan yang tiba sekitar pukul 9 lebih ini diterima oleh Pimpinan Muslimah Ahmadiyah Ny. Yatty Barmawi, Naib Sadr bidang waqifat Lilies Siti Aisyah, Naib Sadr bidang Tabligh Retna Sutman, Muavin Sadr bidang Humas Evy Afiati, Sekr Mal pengeluaran Wati Latifah, Sekr Khidmat Khalq An Gani, Sekr. Dhiafat Mahmudah Begum, Wakil Sekum Nessi Nevada, Isye Nuraisya, Ketua Muslimah Ahmadiyah Markaz Siti Hanifah serta beberapa pengurus lainnya.
Teh panas serta kue-kue ringan menemani obrolan santai dengan rombongan tamu yang datang sebanyak 6 orang, dua diantaranya laki laki.
Tepat pukul 10 WIB, ramah tamah pun dimulai dengan pembawa acara Ketua Komite Hukum JAI Fitri S. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah seorang mahasiswa Jamia, dilanjutkan doa oleh Bapak Amir Nasional JAI dan Qasidah dilantunkan oleh siswa Jamia.
Sambutan pertama disampaikan oleh Pimpinan Muslimah Ahmadiyah Indonesia. Beliau mengucapkan selamat datang kepada yang terhormat Ibu Azriana dan rombongan, yang selama ini telah mendampingi dalam hal hal yang berkaitan dengan perempuan yang dialami akibat intimidasi, pengrusakan, penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah.
Lebih lanjut Pimpinan Muslimah Ahmadiyah menerangkan apakah Lajnah Imaillah itu, kapan dan oleh siapa didirikan serta tujuan dari didirikan Lajnah imaillah itu?.
Pada sambutan ke dua yang disampaikan oleh Bapak Amir Nasional JAI, Mln. H. Abdul Basit, SHD. Beliau memaparkan kapan dan daerah mana saja terdampak kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia dimulai.
Ahmadiyah Indonesia menghargai dan mengapresiasi bantuan dan bimbingan dari Komnas Perempuan yang telah sejak lama berkontribusi dalam mendampingi dan merepon kejadian yang menimpa Ahmadiyah di daerah daerah.
Bapak Amir berharap semoga dimasa yang akan datang tidak ada lagi korban, baik itu orang ahmadi maupun pengikut kepercayaan atau agama lainnya. Bapak Amir pun menyampaikan bahwa kunjungan Ibu Azriana dan rombongan ke Markaz Ahmadiyah adalah merupakan suatu kehormatan.
Sambutan ketiga yang juga adalah sambutan terakhir yaitu disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Azriana. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa bahwa keinginannya untuk datang ke gedung ‘Lajnah’ ini sudah sejak lama tetapi baru saat ini dapat terealisasi.
Tempat ini bukan saja cukup baik dan megah, tetapi juga mempunyai nilai sejarah. Gedung yang pernah diserang tahun 2005 silam ini dibangun lagi berdasarkan nilai nilai kemandirian dan solidaritas, nilai ini yang lebih penting.
Kemudian Ketua Komnas Perempuan ini juga mengenalkan rombongan yang hadir bersamanya yaitu Heemlysaartie Danes atau akrab disapa Lily, Noli Kurniasih, Rita Fortuna, Imam Nahe’i dan Taufik.
Komnas Perempuan pertama kali berkenalan dengan JAI sejak tahun 2006, banyak dampak dari kejadian yang tidak terpotret terutama kaum perempuan dan anak anak. Trauma yang dialami oleh permpuan dan anak anak tidak selesai seperti selesainya permasalahan.
Apalagi kasus yang terjadi kepada Ahmadiyah, sepertinya tidak ada yang terselesaikan. Komnas Perempuan mencatat, dari tahun 2008 hingga 2018 tidak terlalu banyak perubahan yang bisa komnasper ciptakan untuk hak-hak JAI.
Di Mahkamah Konstitusi pun KomnasPer tidak berhasil. Tetapi dibalik ini semua, menurut Azriana, kita mempunyai langkah maju dalam mengedukasi publik, memberikan harapan pada generasi mendatang, generasi muda yang toleran dan tidak menggunakan kekerasan sebagai pemimpin dimasa yang akan datang.
Kesempatan seperti ini yaitu pertemuan dengan PPLI dan Pengurus JAI tutur Ibu Azriana,” setiap saya hadir dalam acara-acara Jemaat Ahmadiyah selalu seperti di charge kembali, hal ini sangat membantu kami dalam menemukan strategi strategi baru”. Bu Azriana pun menyebut bahwa ibu Fitri ini sebagai Pembela HAM dari perempuan Ahmadiyah.
Setelah selesai sambutan dari Ketua Komnas Per ini, acara ditutup dengan doa kembali oleh bapak Amir Nasional JAI. Sebelum memimpin doa, Amir Nasional kembali menekankan bahwa JAI menyambut baik rombongan dari Komnas Perempuan untuk kapan saja dapat hadir kembali ke tempat ini baik ke gedung lajnah maupun ke mesjid.
Selesai doa penutup, Komnas Per memberikan souvenir kepada bapak Amir dan Sadr Lajnah. Kemudian diputar pula video selayang pandang 92 th Kiprah JAI. Acara yang diliput oleh kru MTA ini berakhir dengan foto bersama, menyantap hidangan makan siang serta berkeliling gedung sebelum naik ke mesjid untuk melaksanakan sholat Zuhur dan berkeliling di tabligh centre.
Ibu Lily, yang beragama Kristen, sangat terkesan dengan pesan damai Love For All Hatred For None yg terpampang di gedung Lajnah ini, sampai difoto oleh beliau.
Setelah mengunjungi tabligh center beliau menyampaikan akan berkunjung ke makam nabi Isa as. Begitu pula dengan Ibu Azriana, setelah dari Tabligh Center, beliau ingin menyampaikan bahwa Ahmadiyah sama dengan Islam lainnya.
Kontributor : Isye NuRaisya