Kelima pilar tersebut pertama Ta’lif wa Tashnif, yakni pengadaan atau percetakan buku-buku. Kedua Istikharat, yakni penerbitan selebaran-selebaran atau brosur. Ketiga Langgar Khanah dimana membuat suatu dapur umum guna menjamu tamu-tamu dari berbagai tempat termasuk tamu ahmadi ataupun non ahmadi yang datang ke tempat suatu jemaat. Keempat Khutut ka Silsilah, yakni kegiatan korespondensi atau surat menyurat dengan para penanya, pencari kebenaran dan orang yang memusuhi Jemaat. Kelima Nizam-e-Jama’at, yakni membentuk nizam jemaat itu sendiri dan menegakannya.
DEPOK – Satu bulan pasca penutupan paksa Masjid Al-Hidayah, Jamaah Ahmadiyah Depok mengadakan peringatan hari Masih Mau’ud di halaman masjid, Kamis (23/3). Walau dengan kondisi terbatas dan tidak layak kegiatan kali ini dihadiri 90 anggota yang datang dari berbagai wilayah di Kota Depok.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/hari-masih-mauud/feed/” number=”3″]
Dalam kesempatan ini Mubaligh Jamaah Ahmadiyah Depok, Mln. Farid Mahmud Ahmad memaparkan materi berjudul Lima Pilar Kemenangan Islam yang digagas oleh pendiri Jamaah Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as).
Kelima pilar tersebut pertama Ta’lif wa Tashnif, yakni pengadaan atau percetakan buku-buku. Kedua Istikharat, yakni penerbitan selebaran-selebaran atau brosur. Ketiga Langgar Khanah dimana membuat suatu dapur umum guna menjamu tamu-tamu dari berbagai tempat termasuk tamu ahmadi ataupun non ahmadi yang datang ke tempat suatu jemaat. Keempat Khutut ka Silsilah, yakni kegiatan korespondensi atau surat menyurat dengan para penanya, pencari kebenaran dan orang yang memusuhi Jemaat. Kelima Nizam-e-Jama’at, yakni membentuk nizam jemaat itu sendiri dan menegakannya.
“Jika suatu jemaat ingin mendapatkan kemajuan-kemajuan maka berusahalah untuk dapat mengamalkan 5 pilar kemenangan Islam,” ujar Mln. Farid Mahmud Ahmad.
Tanggal 23 Maret ini sendiri setiap tahun selalu diperingati oleh seluruh anggota Ahmadiyah di berbagai negara sebagai hari berdirinya organisasi Islam yang terkenal dengan motto love for all hatred for none ini.
Kontributor : Farid Ahmad
Editor : Talhah Lukman Ahmad