“Kita hendaknya bisa mengatakan begini saya NU tetapi saya tidak akan pernah mengatakan bahwa NU yang paling benar. Kita harus melihat bahwa kebenaran itu bisa ditemukan pada semua golongan dan semua agama,”
SAMARINDA – Akademisi harus waspada dan mampu mengurai virus radikalisme. Hal ini disampaikan tokoh pemuda NU, Zuhairi Misrawi dalam Kuliah Umum dan Bedah Buku Penguatan Pendidikan Karakter: Gerakan Deradikalisme dalam Rangka Menguatkan Kebhinekaan dan Memantapkan Toleransi di Gedung Direktorat lantai 3, IAIN Samarinda.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/februari-2017/feed/” number=”3″]
Pria yang akrab disapa Gus Mis ini menyebut dalam semua agama ada kelompok fundamentalis. Ia menambahkan kondisi yang terjadi sekarang ini adanya bentrokan kelompok-kelompok fundamentalis tersebut.
“Kita hendaknya bisa mengatakan begini saya NU tetapi saya tidak akan pernah mengatakan bahwa NU yang paling benar. Kita harus melihat bahwa kebenaran itu bisa ditemukan pada semua golongan dan semua agama,” pesan Gus Mis, Kamis (2/2).
Sementara itu narasumber lain yang juga merupakan penulis buku, Dr. Zamroni menjelaskan jika radikalisme dan teroris bisa menjangkiti setiap orang yang tidak mau belajar dan berpikir secara positif serta terpengaruh dengan unsur negatif yang memiliki kepentingan politik.
Selain dua tokoh tersebut, Dirintel Polda Kaltim, Kombes Adityawarman juga menjadi narasumber mewakili Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Drs. Saffarudin, SH.
Acara bedah buku ini juga dihadiri perwakilan dari Jamaah Ahmadiyah Wilayah Kaltim 1 dan Kaltim 2 dan sempat berdiskusi kecil dengan Gus Mis.
Kontributor : Mln. Ahsan Ahmad Anang STY
Editor : Talhah Lukman Ahmad