Menghindari hal buruk tersebut, AKBP Maghdalena menuturkan saat ini BNN tengah BNN mengembangkan pembangunan wawasan anti narkoba yang disingkat menjadi Bang Wawan. Ia berharap dengan program ini masyarakat dapat waspada bahaya narkotika mengingat Presiden Joko Widodo menetapkan darurat narkoba.
MEDAN – Lajnah Imaillah Medan kembali mengkuti diskusi tentang kebangsaan dan perdamaian. Kali ini organisasi sayap Jamaah Ahmadiyah tersebut menghadiri diskusi yang diselenggarakan oleh Young Interfaith Peacemeker Community (YIPC) Kota Medan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/lajnah-imaillah-medan/feed/” number=”3″]
Kegiatan yang digelar di Aula Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) ini YIPC memperkenalkan profilnya lewat tayangan video yang menampilkan kegiatan selama ini. Anggota YIPC mayoritas merupakan mahasiswa.
Peredaran narkotika yang semakin merajalela dan bahayanya bagi generasi muda, YIPC mengundang Kabid Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Utara, AKBP Magdalena Sirait .Si.i. Dalam pemaparannya, AKBP Maghdalena mengingatkan bahaya narkoba bagi generasi muda. Ia menambahkan narkotika merupakan musuh utama bagi perdamaian.
“Tidak akan mungkin tercipta perdamaian jika manusia-manusianya tidak sadar. Dalam artian berada di bawah pengaruh barang-barang haram,” ujarnya, Selasa (20/9).
Menghindari hal buruk tersebut, AKBP Maghdalena menuturkan saat ini BNN tengah BNN mengembangkan pembangunan wawasan anti narkoba yang disingkat menjadi Bang Wawan. Ia berharap dengan program ini masyarakat dapat waspada bahaya narkotika mengingat Presiden Joko Widodo menetapkan darurat narkoba.
“Perlu mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan untuk dapat memberantas dan menanggulangi bahaya narkoba ini,” imbuh AKBP Maghdalena.
Selain penyuluhan bahaya narkoba, YIPC Kota Medan dalam rangka hari perdamaian dunia mengadakan bagi-bagi makanan gratis.
Kontributor : Lilis Habib
Editor : Talhah Lukman Ahmad