Menurut salah seorang relawan, bantuan ini ditarget minimal tujuh hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan sore para pengungsi. Selain bantuan makanan siap saji, relawan Muslim Ahmadiyah juga rencananya akan membuka posko kesehatan dan membersihkan lokasi-lokasi yang terkena terjangan banjir bandang.
GARUT – Banjir bandang akibat luapan sungai Cimanuk yang meluluh lantakan sebagain wilayah Garut, Sumedang, dan Kabupaten Bandung Selasa 20 September 2016 lalu selain mengakibatkan kerugian materil juga membuat ratusan warga terpaksa mengungsi ke posko pengungsian.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/garut/feed/” number=”3″]
Sebanyak 62 relawan dari Muslim Ahmadiyah turun langsung membantu kebutuhan para pengungsi. Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji dalam bentuk nasi bungkus dengan jumlah 1000 porsi yang didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian. Seperti di Lapangan Paris, Keluruhan Paminggir, Bundera Leuwidaun, Cimacan, dan posko Maarif Kabupaten Garut dengan sasaraan yang telah ditentukan oleh BPBD dan dikoordinir di Markas Komando Militer (Makorem) 062 Tarumanegara. Dilansir dari Republika.co.id, di tempat ini sendiri menampung sebanyak 186 pengungsi.
Menurut salah seorang relawan, bantuan ini ditarget minimal tujuh hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan sore para pengungsi. Selain bantuan makanan siap saji, relawan Muslim Ahmadiyah juga rencananya akan membuka posko kesehatan dan membersihkan lokasi-lokasi yang terkena terjangan banjir bandang. Bantuan ini sendiri merupakan murni sumbangan para anggota Jamaah Ahmadiyah.
Sementara itu dikutip dari Detik.com, Kamis (22/9) pukul 18.00 WIB, Basarnas Provinsi Jawa Barat merilis sebanyak 26 orang meninggal dunia akibat banjir bandang terparah sejak 25 tahun terakhir.
Kontributor: Andra
Editor: Talhah Lukman Ahmad