Sintang – Universitas Muhammadiyah Sintang menunjukkan sikap terbuka dan penuh keramahan saat menerima kunjungan silaturahmi dari Jemaat Ahmadiyah Sintang.
Kunjungan pada Selasa, 20 Mei 2025 ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antarumat Islam dan membangun komunikasi yang inklusif.
Ketua DPD Jemaat Ahmadiyah Sintang, Muhtar Hadi, bersama Mln. Sajid Ahmad Sutikno, Mubaligh Sintang dan Daerah Kalbar 2, diterima langsung oleh Dr. Mursalin, ST, MT, Dekan Fakultas Ekonomi dan Kesehatan masyarakat Kampus Sintang – Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP).
Baca juga: Stand Buku Jemaat Muslim Ahmadiyah Yogyakarta Turut Meriahkan Sunmor UGM
Turut hadir mendampingi, Joko Susilo, Dosen Program Studi Manajemen, sekaligus Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sintang.
Dalam suasana akrab dan terbuka, silaturahmi ini berlangsung penuh makna, membahas pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.
“Siapa saja yang datang ke kampus ini, kami sambut dengan tangan terbuka. Perbedaan bukan masalah, yang kami junjung adalah nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Dr. Mursalin.
Baca juga: Lajnah Imaillah Cianjur Dukung Program Kaderisasi PKK Bojongherang
Perwakilan Ahmadiyah berkempatan menjelaskan ajaran pokok yang dianutnya tidak berbeda dengan umat Islam lainnya, tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Mereka meyakini enam rukun iman, lima rukun Islam, serta dua kalimat syahadat yang sama: Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Al-Qur’an menjadi kitab suci yang sedang diterjemahkan kedalam 100 bahasa di seluruh dunia oleh Jemaat Ahmadiyah.
Mereka juga mengenang peristiwa perusakan Masjid Miftahul Huda di Balaigana, Tempunak, pada September 2021 yang menyebabkan trauma mendalam bagi komunitas Ahmadiyah. Kunjungan ini diharapkan membuka ruang dialog dan pemahaman yang lebih baik.
Baca juga: Sambut Hari Khilafat, Jemaat Ahmadiyah Sadasari Gelar Lomba untuk Seluruh Anggota
Pihak Ahmadiyah menyampaikan apresiasi terhadap peran besar Muhammadiyah di bidang pendidikan dan sosial. Mereka menilai Muhammadiyah selalu terdepan dalam membangun sekolah, universitas, dan rumah sakit.
“Kami sangat menghargai perjuangan Muhammadiyah yang konsisten memberi manfaat nyata bagi umat,” ujar Sajid Ahmad Sutikno.
Hubungan baik Ahmadiyah dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah juga telah terjalin lama, di antaranya Buya Syafii Ma’arif dan Prof. Najib Burhani.
Terakhir, disampaikan pula bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yang juga tokoh Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti, baru-baru ini meresmikan Taman Belajar Namorambe, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Jemaat Ahmadiyah sebagai bentuk kontribusi dalam dunia pendidikan non formal.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mempererat hubungan antara Jemaat Ahmadiyah dan institusi pendidikan di Sintang dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Beberapa literatur Ahmadiyah pun dihadiahkan kepada Dr. Mursalin. *