Dihadapan para mahasiwa jamiah, pria yang akrab disapa Gus Mis ini membawakan materi berjudul Revolusi Dimulai dari Tulisan. Beliau menjelaskan bahwa Revolusi Islam pun dimulai dari tulisan, yaitu dengan adanya Al-Qur’an dan Hadits.
BOGOR – Gencarnya informasi dari berbagai media di era teknologi informasi saat ini membutuhkan pengetahuan ilmu jurnalistik. Jamiaah Ahmadiyah Indonesia mengundang tokoh muda NU, Zuhairi Misrawi dalam stadium general di Meeting Room Kampus Mubarak, Jumat (23/9).
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jamiah-ahmadiyah-indonesia/feed/” number=”3″]
Dihadapan para mahasiwa jamiah, pria yang akrab disapa Gus Mis ini membawakan materi berjudul Revolusi Dimulai dari Tulisan. Beliau menjelaskan bahwa Revolusi Islam pun dimulai dari tulisan, yaitu dengan adanya Al-Qur’an dan Hadits. Beliau pun menyampaikan bahwa pendiri Jamaah Ahmadiyah, Hz. Mirza Ghulam Ahmad dan Para Khalifahnya telah memulai revolusi dari tulisan dengan menulis berbagai buku yang menjelaskan ajaran Islam yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah tafsir surat Al-Fatihah yang pernah ia baca saat mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Untuk menjadi penulis maupun jurnalis handal, menurut Gus Mis harus dimulai dengan rajin membaca. Ia menyampaikan bahwa dengan membaca kita akan menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak kita ketahui. Pria yang tertarik kepada qshidah karya Hz.Mirza Ghulam Ahmad yang menyanjung Nabi Muhammad SAW ini, adalah pembaca super aktif yang mampu membaca selama tiga sampai enam jam dalam sehari. Gus Mis memberikan pandangan bahwa pertarungan yang akan datang adalah pertarungan ide dan gagasan.
Gus Mis, menambahkan menulis adalah menumpahkan pikiran dalam bentuk tulisan untuk memecahkan problem sosial dengan menggunakan metodologi dan argumentasi yang rasional dan sistematis.
Kontributor : Iman Mubarak Ahmad Al-Syiribuni
Editor : Talhah Lukman Ahmad