Minggu, 8 Desember 2019. Masjid An-Nashir Cabang Bandung Kulon kedatangan tiga orang Siswa Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) kota Bandung yang bertujuan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh pesantrennya mencari informasi tentang pola pembuatan jadwal waktu azan dan sholat dari berbagai organisasi Islam termasuk Ahmadiyah.
Ada cerita menarik, ketika mereka hendak masuk ke area masjid An-Nashir terdapat keraguan di hati mereka dikarenakan sudah mendapat informasi negatif tetang Ahmadiyah dan mereka berasumsi takut tidak diterima kedatangannya.
Namun akhirnya mereka memaksakan diri untuk masuk ke area masjid An-Nashir, “Alhamdulillah diterima dengan baik dan terbuka” ujar dari salah satu dari mereka.
Kehadiran mereka diterima dengan baik oleh pengurus (Sekretaris Tarbiyat). Setelah dipersilahkan duduk lalu rombongan diminta untuk memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud dan tujuannya.
Setelah mereka memperkenalkan diri dan meyampaikan maksud dan tujuannya akhirnya dijelaskan “Kalau di Ahmadiyah tidak ada lembaga khusus untuk membuat jadwal Azan atau Sholat tapi kami lebih mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh Departemen Agama RI dan selebihnya kita bisa juga menggunakan cara tradisional dalam menentukan waktu azan / sholat dengan menggunakan peredaran matahari sepertihalnya pada zaman Rosulullah SAW”, ujar Sekr. Tarbiyat.
Sebelum rombongan pamit, nampak rasa penasaran di raut wajah mereka. Dus, akhirnya anggota rombongan menanyakan beberapa hal berkenaan dengan isu tetang Ahmadiyah, salah satunya tentang kitab suci Ahmadiyah. Lalu dijelaskan bahwa kitab suci Ahmadiyah adalah Al Qur’an Karim yang terdiri dari 114 Surat dan 30 Juz. dan pada kesempatan itu ditunjukan buku Tadhkirah (yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) yang selama ini menjadi bahan fitnah sebagai kita suci dari Ahmadiyah, lalu salah satu dari rombongan membuka dan membaca beberapa halaman dari Tadhkirah tersebut lalu berkata “Ini buku catatan harian seperti buku biografi isinya”.
Pada saat yang sama selanjutnya disampaikan bahwa terdapat ragam upaya Ahmadiyah dalam menyebarkan misi Islam keseluruh dunia yakni dengan menterjemaahkan Al Qur’an kedalam berbagai bahasa didunia dan membangun Statsiun TV Muslim International Yakni MTA (Muslim Televisi Ahmadiyah) yang mengudara 24 Jam tanpa iklan sebagai media dakwah islam yang menyejukan pada era modern sekarang ini.
Setelah mendapat penjelasan akhirnya rombongan pamit pulang sembari mendapat hadiah beberapa buku seperti Tadhkiran, buku Penjelasan tentang Ahmadiyah dan beberapa Brosur.
Kontributor : Safaat Juhari