Cirebon, Dalam rangka silaturahim dan studi lapangan, sebanyak 40 Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengunjungi kembali Masjid Mubarak Jema’at Ahmadiyah Cirebon, Selasa (10/12/2019) di Kota Cirebon.
Kunjungan para Mahasiswa IAIN kali ini merupakan yang ke tiga kalinya dari kelas yang bebeda untuk mengenal Jema’at Ahmadiyah lebih dekat dan langsung dari sumbernya.
Dalam sesi penyampaian materi kali ini dipandu oleh tiga narasumber. Pertama Mln Solehudin Mahmud Ahmad Mubaligh dari Sekarmulya menyampaikan materi berkenaan dengan sejarah berdirinya Jema’ah Ahmadiyah dan Peran Da’wah Jema’at Ahmadiyah di Indonesia dan Dunia yang disambut hangat oleh para peserta. Bahkan ketika dijelaskan bahwa “Ahmadiyah saat ini telah berdiri di 213 negara” sontak para mahasiswa langsung bertepuk tangan dengan meriah”.
Sementara penjelasan tentang teologi Jema’at Ahmadiyah diuraikan oleh narasumber kedua Mln Abdul Rahim Yahya Mubaligh Indramayu, diterangkan bahwa rukun islam dan rukun iman Jema’at Ahmadiyah sama dengan firqoh firqoh Islam lainnya. Selain itu juga dijelaskan Tiga Masalah Penting yang masih menjadi perdebatan di kalangan umat islam pada umumnya. Yakni keyakinan Nabi Isa as masih hidup di langit, pintu kenabian sudah tertutup, Imam Mahdi telah datang. Dengan penuh semangat dan yakin Mln.Abdul Rohim memaparkan materi tersebut dengan dalil Alquran dan Hadits.
Narasumber ketiga menguraikan materi yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. Yakni konsep wahyu masih Terbuka, konsep Jihad dan konsep khalifah dalam presfektif Jema’at Ahmadiyah, Mln.Cepi sofyan Nurjaman Mubaligh Cirebon menerangkan bahwa Jihad terbagi menjadi 3 : Jihad Shagir, Jihad Kabir, dan Jihad Akbar. Saat ini yg diamalkan Jema’at Ahmadiyah adalah Jihad Akbar yakni berjuang dan berusaha menyampaikan da’wah Islam dengan keterangan dan dalil-dalil melalui tulisan dan lisan ke seluruh dunia untuk memenangkan Islam yang Ramah dan Damai”.
Ketika sesi bertanya dibuka beberapa petanyaan diajukan beberapa mahasiswa. Diantaranya soal Dajjal, Nabi Isa as, Imam Mahdi, dll. semuanya terjawab dengan puas dan salah satu pertanyaan yang cukup berbobot dari seorang mahasiswa mengatakan: “Seorang nabi itu biasanya disertai mukjizat, jika Hz.Mirza Ghulam Ahmad seorang Nabi, apa mukjizat Hz Mirza Gulam Ahmad”? Dalam menjawab pertanyaan tersebut para narasumber memberikan beberapa contoh mukjizat dari Hz. Mirza Ghulam Ahmad. Salah satunya adalah sebagai Sultanul kalam (Raja pena) yang mana beliau telah menulis lebih dari 80 buku. Sampai saat ini tidak ada seorangpun di dunia yang bisa menandingi tantangan yang beliau tulis dalam buku-bukunya.
Di akhir acara Dosen pembimbing memberikan tanggapan “sangat berkesan dalam penyambutan tamu oleh Jema’at Ahmadiyah, dan juga beliau berharap agar para Mahasiswa dapat merubah pemahaman negatif terhadap Jema’at Ahmadiyah. Dan bisa mengenal Ajaran-ajaran dari Ahmadiyah langsung dari sumbernya.”
Bahkan didalam acara ini juga hadir para anggota Anshor, khudam dan LI ikut juga duduk dibelakang untuk menyimak beberapa materi yang disampaikan tadi, yang akhirnya mereka pun sangat senang dan mendapatkan penjelasan serta ilmu-ilmu yang baru guna dimanfaatkan untuk keperluan bertabligh.
Acara ditutup dengan pemberian hadiah AL-Qur’an dan buku-buku serta brosur-brosur kepada Dosen dan para Mahasiswa sebagai Cindramata.
Kontributor : Chodry & NS
Allahhu akbar