Dilaporkan bahwa ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di Jakarta melalui pernyataan yang dirilis melalui salah satu agen berita propaganda mereka.
“Pejuang ISIS melancarkan serangan bersenjata pagi ini dengan sasaran warga negara asing dan petugas keamanan yang bertugas melindungi mereka di ibu kota Indonesia,” ungkap agen berita Aamaaq melalui channel Telegram mereka.
Tujuh orang, termasuk lima tersangka, tewas saat bom bunuh diri dan penembakan di ibu kota Indonesia, Kamis pagi.
Para militan tersebut menyasar pusat perbelanjaan Sarinah di Jalan M.H. Thamrin yang mana terdapat restoran McDonalds dan berbagai perusahaan bermerk dagang asing lainnya.
Gerai Starbucks, Pizza Hut, dan Burger King berjajar di sekitar jalan dekat bioskop Djakarta Theatre XXI, sementara hotel bintang lima Sari Pan Pacific Jakarta berada dekat di sebelahnya dan gedung PBB dan kantor instansi pemerintahan juga berada di sekitar area.
Belum ada konfirmasi resmi dari pengakuan ISIS tersebut namun sebelumnya polisi menyatakan bahwa para militan tersebut berusaha meniru serangan di Paris bulan November lalu.
“Mereka meniru aksi teror di Paris… mereka sudah pasti dari kelompok ISIS,” ujar Irjen Anton Charliyan.
Ia mengatakan pada wartawan bahwa polisi telah menerima informasi pada akhir November yang berisikan ancaman dari ISIS untuk melancarkan serangan berskala besar di Indonesia.
Ancaman tersebut membuat polisi menggelar operasi besar-besaran di malam tahun baru dan Wakapolri Budi Gunawan mengatakan pengamanan yang begitu ketat memaksa para teroris mengundur serangan mereka hingga hari ini.
ISIS dilaporkan sudah mengancam menempatkan Indonesia menjadi “sorotan” mereka tahun lalu.
Jaksa Agung Australia, George Brandis, bulan lalu mengatakan bahwa kelompok ISIS “berambisi menaikkan pamor dan tingkat keaktifan mereka di Indonesia”, salah satunya secara langsung atau melalui perantara.
“ISIS sudah berniat untuk mendirikan khilafah di luar Timur Tengah, khilafah ke berbagai daerah menjadi tujuan utama,” beliau menambahkan. “Mereka sudah menandai Indonesia sebagai lokasi untuk melancarkan ambisi mereka.”
Berbagai serangan teror di Indonesia sebelumnya dijalankan oleh kelompok Jemaah Islamiyah yang dikenal memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
Kelompok tersebut merupakan pelaku dibalik ledakan dua hotel di Jakarta yang menewaskan tujuh orang pada tahun 2009 dan serangan bom tahun 2002 di klub malam di Bali yang menewaskan 202 orang, mayoritas turis asing.
Layaknya ISIS, Jemaah Islamiyah juga memiliki misi untuk mendirikan negara “khilafah” di wilayah Asia Tenggara meliputi Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Penerjemah : Abdul Hakim Argadiraksa
Editor : Lisnawati