SIDOARJO – Memanfaatkan libur Natal dan libur sekolah, Jamaah Islam Ahmadiyah Gedangan mengadakan wisata tarbiyat di Vila Waru Sakti Tretes, Sabtu (26/12) hingga Minggu (27/12). Wisata tarbiyat sendiri adalah kegiatan anggota Jamaah Ahmadiyah Indonesia untuk berkumpul dan saling bersilaturahmi antar anggota dalam suasana santai dan kekeluargaan. (baca juga: Jamaah Muslim Ahmadiyah Gedangan Bekerjasama dengan Kepala Desa Sawotratap mengadakan Baksos Ramadhan)
Sebelum acara dimulai, para anggota mengadakan makan bersama di lokasi wisata tarbiyat. Mengerahkan para anggota Majelis Khuddamul Ahmadiyah dan Lajnah Imaillah sebagai panitia acara, kegiatan ini dibuka dengan doa oleh Mubaligh cabang Gedangan Mln. Nazamudin dan pembacaan ayat suci Al-Qurán Fitria Dinata Laksono untuk kemudian diisi dengan acara inti berupa penyampaian ceramah oleh Mln. Muharrim A. mengenai kebenaran Masih Mau’ud atau Imam Mahdi berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Menurut beliau Kedatangan utusan Allah SWT pada zaman ini telah dijanjikan oleh seluruh agama dan berbagai aliran kepercayaaan.
”Dalam Islam disebut Imam Mahdi, dalam Kristen disebut kedatangan Yesus kedua kali, dalam Hindu adalah Krisna dan Kejawen menyebutnya Ratu Adil,” ujar Mln. Muharrim A.
Pada ceramah sesi kedua yang dilaksanakan setelah shalat Maghrib jama’ Isya Mln. Rafiq menyampaikan materi mengenai siratun Nabi atau riwayat perjalanan hidup Rasulullah SAW. Beliau mengutip beberapa hadits mengenai kecintaan kepada Rasulullah SAW, salah satunya adalah, ”Doa yang tanpa disertai shalawat kepada Nabi SAW akan terkatung-katung antara langit dan bumi, maka senantiasa doa-doa kita dengan shalawat”.
”Memperingati Maulid Nabi SAW bertujuan untuk selalu mengingat dan meneladani Nabi SAW dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala,” tutur Mln. Rafiq.
Pada kesempatan ini disampaikan pula ceramah mengenai perjodohan atau yang biasa disebut dengan rishtanata oleh Mln. Ahmad Najamuddin. Beliau mengungkapkan agama diturunkan oleh Allah SWT bukan hanya sebagai hukum tapi lebih ke jalan untuk mencari rahmat-Nya. Adanya hukum sebagai sarana tarbiyah atau pendidikan. Dalam hal rishtanata beliau menekankan pentingnya pemisahan antara pengantin laki-laki dan perempuan pada saat walimah. Begitu juga dengan tamu undangan.
Selain diisi siraman rohani, wisata tarbiyat kali ini juga diisi dengan kegiatan jasmani. Salah satunya senam pagi. Untuk tetap menjaga batas fardah, senam dilakukan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Yang menarik diadakannya lomba tarik tambang antar keluarga. Perlombaan selesai pukul sembilan pagi dan dilanjutkan dengan cerdas cermat keluarga. Total peserta dalam wisata tarbiyat ini adalah 90 orang.
Acara ditutup dengan pembacaan ayat suci Al-Qurán oleh salah seorang anggota Lajnah Imaillah, Mutiara Shafiyya Shiddiqa dan doa penutup oleh Mln. Ahmad Najamudin. Wisata tarbiyat ini selain memberikan ilmu tentang ajaran Islam dan Ahmadiyah juga menjadi salah satu cara untuk membangun jiwa solidaritas dan kebersamaan antar anggota serta menarik kembali anggota yang kurang aktif.
Kontributor dan foto : Oxy Shepta Firmansyah
Editor : Talhah Lukman Ahmad