Depok – Sejumlah Tokoh Agama dan Masyarakat turut menghadiri peringatan Siratun Nabi yang diselenggarakan oleh Jemaat Ahmadiyah cabang Depok, di Masjid Al-Hidayah, Minggu (23/10).
Tampak beberapa perwakilan dari MUI Kota Depok, FKUB, Gusdurian, Inklusif, Peace Leader Indonesia, hingga Sahabat Disabilitas telah hadir menduduki kursi tamu sebelum dimulainya acara.
Ketua JAI Depok, Fadlil Ahmad, yang juga selaku pemimpin acara memberikan kesempatan kepada para tamu untuk menyampaikan sambutan.
Sekjen FKUB Kota Depok, Loepianto, mengatakan bahwa perayaan yang umumnya dikenal Maulid Nabi itu secara otomatis menghilangkan stigma negatif terhadap Ahmadiyah.
“Acara ini secara otomatis menghilangkan stigma bahwa Nabinya orang Ahmadiyah itu bukan nabi Muhammad. Saya di FKUB dan di Bakorpakem juga saya sampaikan bahwa harus tau sejarah Ahmadiyah dan pemerintah harus hadir mengayomi Ahmadiyah selaku masyarakat Depok yang punya hak yang sama dengan masyarakat yang lain. Bukan malah kemudian bawa segel dan masjidnya disegel,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kiyai Deden Abdul Rochim, anggota MUI dan FKUB Kota Depok.
“Stigma negatif yang selama ini masih ada terhadap Ahmadiyah, insyaAllah hilang sirna bukan hanya sekedar dari perkataan, namun dari kebersamaan untuk sama-sama mencintai Rasulullah SAW,” ungkapnya.
Selanjutnya, Anggota FKUB lain, Kiyai Ahmad Kholadi ( anggota FKUB dan ketua dewan fatwa MUI kota depok), juga memberikan sambutan. Ia mengucapkan selamat kepada JAI depok yang telah merayakan Siratun Nabi tersebut.
“Mari kesempatan ini kita perkuat silaturahmi, nilai-nilai kebersamaan, dari apapun latar belakangnya kita perkuat bersama. Nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW harus menjadi uswah di setiap kehidupan kita. Sekali lagi selamat untuk JAI,” ujar Kiayi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Fatwa MUI Kota Depok.
Terakhir, Koorwil Gusdurian Jawa Barat, Subhi Azhari menceritakan kedekatan komunitasnya dengan Ahmadiyah. Ia menyebut, Gusdurian berkomitmen untuk terus mendampingi dan menjaga Ahmadiyah.