Ahmadiyya Times. Sejumlah rumah Ahmadi dibakar oleh massa Islam di Colony Rakyat kota Gujranwala di Punjab tengah sebuah propinsi di Pakistan sementara Polisi hanya menyaksikan.
Tragedi ini terjadi pada Minggu petang 27 Juli 2014.
Sebuah kesatuan besar polisi enggan menghentikan kekerasan massa dan beberapa rumah yang dibakar demikian laporan terakhir.
“Pakistanis merayakan akhir Ramadhan dengan membakar rumah-rumah Ahmadi,” kata Imran Jattala, pemimpin redaksi Ahmadiyah Times, dalam sebuah posting di media sosial.
Dr. Basharat Nazir, juru bicara nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris, menyatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa kesalahan utama atas kejahatan anti-Ahmadiyah menjadi tanggungjawab pemerintah Pakistan
“Pemerintah Pakistan terus menolak bahwa Ordonansi XX mengakibatkan Muslim Ahmadiyah menjadi target pembakaran, pembunuhan, pelecehan di mana saja dan kapan saja.” tulis Dr Nazir.
[Update] Menurut sebuah laporan stasiun TV lokal , Samaa seorang wanita dan dua anak meninggal dalam kebakaran. Sejumlah besar massa Muslim terlihat menari di jalan-jalan sementara rumah Ahmadi sedang terbakar dan penghuninya tewas.
[Update] Menurut sumber lokal yang tidak mau disebutkan namannya, polisi dan media memberitakan dengan tidak akurat bahwa tleha terjadi bentrokan anatara para Ahmad dan non-Ahmadi.
“Ini adalah murni serangan terhadap Ahmadiyah, sangat sederhana, kata sumber itu.” Dan orang-orang yang mencoba untuk melindungi diri dari pemukulan yang disebut sebagai ‘bentrokan’. “
“Wartawan seperti Asad Kharal dari Express Tribune secara serampangan menggunakan kata ‘bentrokan’ dan menyindir bahwa Ahmadiyah memulainya ketika mereka menyerang beberapa orang yang telah datang untuk memprotes tentang material menghujat yang diposting di Facebook,” kata sumber tersebut lebih lanjut.
Kamal melanjutkan dengan mengatakan bahwa 7 Ahmadiyah yang terluka, menderita karena mereka memutuskan untuk “mengunci diri di rumah-rumah mereka.”
Tahir Imran, Produser BBC New Media & Social Media untuk BBCUrdu, melaporkan bahwa Deputy Superintendent Polisi Pertama Gujranwala Malik Afzal, “terang-terangan berbohong” dengan menyatakan tidak ada serangan terhadap Ahmadiyah sama sekali.
“The Deputy Superintendent Polisi Malik Afzal menyebut pembakaran & penggeledahan rumah-rumah ini sebagai” protes di jalan & membakar beberapa ban “,” tulis Tahir Imran yang diposting dalam linmasa Twitter-nya.
[Update] Menurut juru bicara Ahmadiyah, Mr Saleem-ud Din, 3 warga Ahmadiyah meninggal karena kebakaran dan empat lainnya menderita luka parah. Korban meninggal diidentifikasi sebagai Bashiran Bibi berusia 55 tahun, Hira 7 tahun adiknya Kainat.
[Update] Konfirmasi terakhir dengan juru bicara Ahmadiyah, jumlah korban meninggla kini menjadi 4 ditambah dengan bayi yang meninggal dalam kandungan ibunya karena sesak napas akibat kepungan api di rumah mereka. Keguguran terjadi di rumah sakit tempat ibu hamil dirawat karena luka-luka yang diderita akibat kebakaran tersebut.
Catatan : berita resmi terbaru dapat sila baca di http://warta-ahmadiyah.org/massa-menyerang-dan-membunuh-muslim-ahmadi-pakistan/