“Mau gak mau untuk memelihara kehidupan dan memelihara keberlanjutan kuncinya di perempuan. Karena dia yang mengandung, mendidik, memberi makan, susu, dan seterusnya,”
BOGOR – Politisi senior dari PDIP, Eva Sundari, yang juga anggota Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menekankan pentingnya peran perempuan dalam sebuah organisasi. Ia menuturkan sebuah penelitian yang dilakukan salah satu universitas negeri terhadap para penghayat.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/bogor/feed/” number=”3″]
Fakta yang didapat jumlah penghayat yang berkurang dari jaman orde baru yang jumlahnya mencapai ribuan namun kini tinggal 124 orang. Penelitian yang menjadikan objek dua aliran penghayat di daerah Jawa Timur menemukan salah satu penyebabnya adalah kurangnya perempuan.
“Kuncinya ketika perempuan ikut berperan mengelola organisasi maka survive-nya tinggi,” ujarnya Selasa (16/8).
Menurutnya hal tersebut terjadi karena perempuan sebagai ibu merupakan lembaga pendidikan pertama menyalurkan nilai-nilai ajaran agama kepada anak-anaknya.
“Mau gak mau untuk memelihara kehidupan dan memelihara keberlanjutan kuncinya di perempuan. Karena dia yang mengandung, mendidik, memberi makan, susu, dan seterusnya,” tutur wanita kelahiran Nganjuk tersebut.
Ia berpesan untuk tidak meninggalkan perempuan dalam upaya penguatan kultural. Sehari setelahnya atau Rabu (17/8), Muslimah Ahmadiyah yang tergabung dalam Lajnah Imaillah unjuk keterampilannya dalam bidang kuliner dengan kreasi nasi tumpeng.
Kontributor : Talhah Lukman Ahmad