Bogor – Saat berbicara dalam acara penutupan Ijtima Nasional Ansharullah 2022 yang digelar secara serentak di 30 titik, Sadr Ansharullah Indonesia, Wawan Rustiawan menyatakan bahwa total peserta yang hadir sebanyak 4.038 orang dari target 4.500 orang peserta yang ditetapkan Pengurus Pusat Majelis Ansharullah (PPMA). Hal tersebut ia sampaikan pada Minggu (21/8/2022) di Masjid An Nashr yang berada di kompleks Kampus Mubarak Kemang Bogor.
“Kehadiran dari yang ditargetkan 4.500, yang hadir 4.038,” ucap Wawan.
“Pencapaian 90 persen,” imbuhnya.
Wawan mengungkapkan bila kegiatan demi kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari dalam Ijtima Nasional Ansharullah 2022 dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan tanpa halangan atau hambatan yang berarti. Menurutnya hal itu berdasar pada laporan-laporan yang ia terima dari berbagai wilayah yang ada di seluruh Indonesia.
“Ini semua membuktikan bahwa Ansharullah masih ada semangat,” ujar Wawan.
“Kita sebagai prajurit-prajurit Masih Mau’ud as, dimana beliau mengharapkan Ansharullah bisa tampil di barisan terdepan dalam berbagai pengkhidmatan sesuai kapasitas dan kapabilitas kita masing-masing,” lanjutnya.
Sadr Ansharullah Indonesia, Wawan Rustiawan sempat menyinggung pesan yang disampaikan oleh Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (Amirnas JAI), Maulana H. Abdul Basit dalam pembukaan ijtima yang mengingatkan dan menekankan kepada seluruh Ansharullah untuk senantiasa memperhatikan pentingnya tarbiyat keluarga dan anak-anak. Tarbiyat keluarga harus dilakukan para Ansharullah agar generasi muda dapat terjaga dan terpelihara sehingga tetap berada di dalam Nizam Khilafat.
“Oleh karena itu seyogyanya kita Ansharullah mulai hari ini kedepan kita sambut seruan Khalifah dan kita buktikan bahwa Ansharullah tangguh. Ansharullah adalah Ansharullah hakiki sesuai yang diharapkan oleh Masih Mau’ud as,” kata Wawan.
“Mari kita rapatkan barisan, satukan langkah, bulatkan tekad menyambut seruan sang Khalifah Akhir Zaman ini,” terusnya.
Senada, Amirnas JAI, Maulana H. Abdul Basit menyoroti kembali akan pentingnya para Ansharullah untuk memperhatikan tarbiyat keluarga yang sering dianggap sebagai hal kecil dan sepele. Para Ansharullah pun diharapkan agar terus berusaha dan berupaya untuk tetap menautkan diri dengan khilafat.
“Terutama Anshar dan kita semua, seberapa jauh kita dapat berlindung dan menautkan diri dengan khilafat maka sebegitu juga akan terselamatkan diri kita dan keturunan kita,” ucap Maulana Basit.
“Oleh karena itu bila kita ingin terlindungi dari berbagai marabahaya, kita dan keturunan kita maka kita harus berusaha selalu berada di bawah Nizam Khilafat,” tegasnya.