By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Khazanah

Ramai Konten Mukbang, Islam Melarang Sesuatu yang Berlebihan

Last updated: 21 November 2022 05:10
By Redaksi 936 Views
Share
SHARE

Beberapa tahun terakhir ini, mukbang menjadi konten yang sering dijumpai di media sosial Indonesia. Dimana konten tersebut mempertontonkan seseorang yang makan dalam porsi besar. Padahal, makan dengan jumlah seperti itu bisa saja termasuk sifat rakus dan berlebihan.

Alih-alih makan secukupnya, para creators justru mempertontonkan makan dengan berlebihan di media sosial. Di sisi lain, tak sedikit orang yang masih kesulitan mendapatkan sesuap nasi, bahkan kelaparan.

Fenomena tersebut mengingatkan kepada sebuah hadits yang disampaikan oleh Hadhrat Abu Hurairah ra, “Ada seorang laki-laki yang biasanya banyak makan. Setelah ia masuk Islam, makannya menjadi sedikit. Hal itu diceritakan seseorang kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau bersabda: ‘Orang yang beriman makan untuk satu perut. Orang kafir makan untuk tujuh perut’.”

Selaras dengan itu, Khalifah Keempat Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad ra dalam bukunya berjudul “Islam dan Isyu Kontemporer” menulis tentang anjuran makan secara senderhana yang juga dilengkapi dengan firman Allah Ta’ala.

“Wahai anak cucu Adam, ambilah perhiasanmu pada setiap waktu dan tempat sembahyang, dan makanlah serta minumlah, tetapi janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S Al-Araf 7: 32)

Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana jika menjadi penonton konten tersebut?

Khalifah Kelima Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba pernah bersabda pada kesempatan Khutbah Jalsah Salanah (Pertemuan Tahunan) di Belgia pada 14 September 2018.

Saat itu beliau menekankan untuk menyibukan diri dalam urusan agama dibandingkan duniawi. Menonton konten mukbang seperti itu tentu tidak meberikan faedah. Malah bisa menarik kita untuk melakukan hal yang sama.

“Jangan sampai setiap malam sibuk memikirkan duniawi, sehingga waktu-waktu untuk Allah Ta’ala tidak ada artinya. Tujuan dari dunia haruslah agama. Tempuhlah duniawi yang dapat membawa kebaikan bagi orang lain,” ungkap Hudhur, sapaan untuk Khalifah Jamaah Muslim Ahmadiyah.

Selanjutnya, secara jelas Mubaligh Ahmadiyah, Maulana Musa Saiful Islam juga pernah menanggapi bahwa apapun bentuk kontennya, kita dapat melihat sisi asasnya, apakah membawa manfaat ataukah kemudaratan.

“Untuk memberikan analisa apa ini bermanfaat dan menjadi pahala atau menjadi dosa, cek hati kita, apakah merasa terketuk-ketuk atau tidak. Lalu kita berpikir, jika menonton konten ini apakah demi Allah Ta’ala atau hanya demi kesenangan semata. Sebab, jika sesuatu dilakukan untuk ridho Allah Taala, maka akan mendapat pahala. Misalnya, melihat untuk melakukan komparasi atau studi, hal tersebut tentu dapat bermanfaat. Namun, apabila menonton konten itu hanya sekadar senang-senang maka yang didapat hanya kesenangan sementara dan bahkan bisa menjadi suatu dosa karena menyia-nyiakan waktu.”

Kontributor: Manshurotun Nisa

You Might Also Like

Suster Belajar membaca Al-Qur’an.

Pakistan : Penjaminan Dr. Masood Ahmad Telah Dikabulkan Oleh Pengadilan Tinggi Lahore

23 Maret 1889, Tonggak Sejarah Berdirinya Jamaah Islam Ahmadiyah

Prabowo ancaman bagi minoritas

MUSLIMAH AHMADIYAH PERIGI PD. AREN MEMBAGIKAN MAKANAN RINGAN UNTUK BERBUKA PUASA

TAGGED:berlebihanislamkelaparanmakanMukbang
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Ahmadiyah dan Masyarakat Lain Hidup Rukun, Batu Putih Dinobatkan Sebagai Desa Pancasila
Next Article Tingkatkan Peran Perempuan pada Pemilu 2024, Lajnah Imaillah Singaparna hadiri Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

pandangan-ahmadiyah-sufisme
Khazanah

Pandangan Jemaat Ahmadiyah Terhadap Sufisme

Redaksi 3 Min Read
Hazrat-mirza-Tahir-Ahmad-Khalifah-Ahmadiyah-4
Khazanah

Bagaimana anda mengetahui bahwa anda telah dipilih Allah sebagai sosok Khalifah?

Redaksi 2 Min Read
Khazanah

Semarak Kursus Pendidikan Agama Wilayah Jabar 04

Redaksi 3 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?