Lajnah Imaillah (LI) Indonesia atau Organisasi Perempuan Ahmadiyah ternyata telah memulai program donor mata sejak tahun 1985, tepat di momen Hari Kartini.
Pada tahun yang sama, LI berhasil mengumpulkan 1.011 calon pendonor mata. Ketua Badan Penghubung Lajnah Imaillah (BPLI) saat itu, dr. Ai Kurnaisin tercatat sebagai perempuan Ahmadiyah pertama yang mendonorkan kornea mata, diikuti dengan 2 anggota lainnya.
“Motivasi keberhasilan mengumpulkan calon donor mata oleh Lajnah Imaillah ialah Al-Quran, Hadits, serta dorongan dari Pimpinan Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia, Hadhrat Khalifatul Masih IV rahmatullah alaih,” dikutip dari buku Pancarona Lajnah Imaillah Indonesia.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pada tahun 1985 pemerintah membuat program donor mata, akan tetapi belum mendapatkan sambutan dari masyarakat Indonesia. Di waktu yang sama, LI telah lebih dahulu mensosialisasikan program tersebut di kalangan internalnya.
Saat itu, Pengurus LI di berbagai daerah mulai mendata para anggotanya untuk didaftarkan sebagai calon pendonor mata. Disebutkan, LI mulai mendaftar ke Bank Mata Jakarta, Bandung dan Padang. Gerakan ini serentak dilakukan oleh LI bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.
“Ketua Bank Mata Indonesia, Ny. Hutasoit, dalam majalah Kornea Mata no. 2 bulan Mei 1985, antara lain menyatakan bahwa jumlah tersebut merupakan rekor pengumpulan calon donor kornea mata yang mengejutkan dalam sejarah Bank Mata,” kutipan buku Pancarona Lajnah Imaillah Indonesia.
Buku tersebut menjelaskan, data perempuan Ahmadiyah yang menjadi calon pendonor mata semakin bertambah di tahun berikutnya. Pada periode 2002-2003 tercatat ada 4.640 perempuan Ahmadiyah calon pendonor mata, kemudian tahun 2007-2008 meningkat menjadi 6.856 orang, dan data periode 2017-2018 sebanyak 6.436 orang.