By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Nasional

Prabowo ancaman bagi minoritas

Last updated: 28 Mei 2015 23:24
By Redaksi 237 Views
Share
SHARE

SELAIN itu kata dia, partai kedua adalah PBB yang secara ideologi (agama) sealiran dengan Gerindra. Partai ini sangat jelas sikapnya terhadap minoritas. Seperti yang disampaikan Yusril Ihza Mahendra, kelompok seperti Ahmadiyah itu harus menjadi agama baru jika hak-haknya ingin terlindungi. Direktur Indo Strategi Andar Nabowo mengatakan hal senada.

JAKARTA, GRESNEWS.COM – Sebuah Partai Politik tentu memiliki visi, misi dan ideologi yang akan dijalankannya. Hitam, putih, kanan ataupun kirinya sebuah partai politik dapat dilihat dari tiga hal tersebut.

Misalnya bila ingin melihat sikap dan pandangan Prabowo Subianto dalam menilai kaum minoritas lihat saja dalam manifesto partai Gerindra. Berikut petikannya:

Pemerintah atau Negara wajib mengatur kebebasan di dalam menjalankan agama atau kepercayaan. Negara juga dituntut untuk menjamin kemurnian ajaran agama yang diakui oleh negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan dari ajaran agama.

Peneliti Pusat Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Ahmad Najib Burhani menjelaskan pernyataan tersebut adalah kutipan dari manifesto partai Gerindra dalam bidang agama.

Lalu apa konsekuensi dari manifesto ini jika Prabowo terpilih menjadi Presiden?

Merujuk pada manifesto tersebut, Najib mengatakan jika Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden RI, maka negara akan semakin terlibat dan menjadi hakim dalam penetuan keyakinan atau kelompok keagamaan yang ortodok (benar) dan heterodok (sesat) di Indonesia.

“Kita berharap ke depan kaum minoritas mendapatkan harapan yang lebih cerah. Kecuali presidennya adalah yang saya sebut tadi (Prabowo) maka akan bahaya terhadap komunitas minoritas.

Dia bisa bergerak melampaui SBY dalam intervensi keyakinan keagamaan,” katanya dalam dialog DPD RI “Peta Politik di Senayan Pasca Pemilu 9 April 2014”, di gedung DPD RI, Senyan, Jakarta, Jumat (24/4).

Menurut Najib, tentu saja kelompok yang sepakat dengan ini adalah kelompok sekarang yang menjadi mainstream atau sering mengklaim mewakili suara mayoritas seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), dan Forum Umat Islam (FUI).

“Jika mengikuti logika ini maka partai berideologi Islam seperti PPP, PKS, dan PBB akan bergabung dengan Gerindra,” paparnya.

Hali Ini kata dia, bisa terlihat jelas dengan langkah Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP minggu lalu yang memberikan dukungan tanpa syarat ke Prabowo meski dukungan ini berubah paska Mukernas PPP di Bogor.

Ia menilai, langkah Suryadharma itu sejalan dengan pandangan keagamaan yang memang kurang bersahabat dengan kelompok minoritas.

Selain itu kata dia, partai kedua adalah PBB yang secara ideologi (agama) sealiran dengan Gerindra.

Partai ini sangat jelas sikapnya terhadap minoritas. Seperti yang disampaikan Yusril Ihza Mahendra, kelompok seperti Ahmadiyah itu harus menjadi agama baru jika hak-haknya ingin terlindungi.

Direktur Indo Strategi Andar Nabowo mengatakan hal senada.

Ia mencontohkan PKS, di mana pada waktu Deklarasi Aliansi Naional Anti Syiah di Bandung, 20 April 2014 lalu dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Ahmad Hadadi.

Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan dukungan kepada seluruh umat Islam yang senantiasa memelihara nili-nilai kebaikan, nilai-nilai keislaman, sehingga nilai-nlai itu tidak ternodai dengan ajaran-ajaran sesat.

“Lihat saja Aher waktu itu ketika deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah,” terangnya.

Reporter: Kuraisi; redaktur: Muhammad Fasabeni

—
GAMBAR: Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (kanan) bersalaman dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) pada acara pertemuan silahturahim di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4). Suryadharma Ali menyatakan PPP memutuskan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung penuh pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 tanpa syarat. (ANTARA)

You Might Also Like

Pengajian Sekaligus Silaturahmi Ala Khuddam SBC Sejukan Bogor

Kandaskan Cibanteng, Tim Bola Voli Khuddam Manislor Sabet Tiket Babak 16 Besar

Regulasi Konten Online Rawan Menyasar Kelompok Rentan

Bekal Doa Mubaligh, Fadhl Umar Futsal Club Hadapi Alumni SMAN 1 Cilimus

UIN Jakarta dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia Siap Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Keislaman

TAGGED:agamaahmadiahmadiyahIndonesiaislamSBYSuryadharma Alisyiah
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article MUI Ciamis minta Jemaah Ahmadiyah hentikan kegiatan di masjid
Next Article ‘Kemurnian agama’ dalam manifesto Gerindra menuai kritik
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Nasional

Serunya Tarbiyat dan Kreasi Tempat Pensil Flanel di Muawanah Nasirat Jakbar

Redaksi 1 Min Read
IntoleransiNasional

MUI Ciamis minta Jemaah Ahmadiyah hentikan kegiatan di masjid

Redaksi 3 Min Read
BandungNasional

Muslimah Ahmadiyah Bandung dan Sumedang Tingkatkan Peran Aktif di Lingkungan Masyarakat

Redaksi 1 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?