Tasikmalaya- Salah satu hal menarik dalam MPLS Al-Wahid adalah pendekatan sadar hukum yang disampaikan oleh pihak Polsek Salawu pada Senin, 17 Juli 2023.
Diketahui setiap tahunnya, Polsek Salawu diundang untuk memberikan materi tentang pentingnya memahami hukum dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat kepada peserta didik baru.
Hal ini bertujuan agar para siswa memiliki pemahaman yang baik terkait peraturan-peraturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap tahunnya SMA Jemaat ini juga biasa mengundang pemateri dari Polsek Salawu untuk materi sadar hukum, Puskesmas Salawu untuk kesehatan dan pemerintahan Kecamatan atau Desa untuk pendidikan kewarganegaraan,” kata Humas Al-Wahid, Dodi Kurniawan.
Selain Polsek Salawu, MPLS Al-Wahid juga melibatkan pihak lain seperti Puskesmas Salawu yang memberikan edukasi tentang kesehatan dan pemerintahan Kecamatan atau Desa yang mendukung pendidikan kewarganegaraan.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Plus Al-Wahid, menandai dimulainya tahun pelajaran baru 2023/2024.
Acara yang berlangsung dari tanggal 17 Juli 2023 hingga 21 Juli 2023 ini memberikan beragam materi kepada peserta didik baru sebagai upaya mempercepat proses adaptasi di lingkungan baru mereka.
Materi MPLS mencakup berbagai topik penting, seperti Kebijakan Dinas Jabar Masagi, Sekolah Ramah Anak, Pengenalan Kurikulum Merdeka, Tata Tertib Sekolah dan Tata Krama Peserta Didik, Literasi Digital, Sadar Hukum dan Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Kerohanian dan Budi Pekerti, serta Pengenalan Boarding dan Ekstrakurikuler.
Kepala SMA Plus Al-Wahid, Luki Abdurrahman, menegaskan bahwa MPLS adalah paradigma baru dalam mengenalkan peserta didik yang baru bergabung dengan lembaga pendidikan mereka.
Pendekatan yang menyeramkan dan intimidasi sudah tidak relevan lagi dengan semangat pendidikan, terutama dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka.
“MPLS merupakan paradigma baru dalam mengenalkan peserta didik yang baru bergabung dengan lembaga pendidikan yang dimasukinya,” tegasnya.
“Kesan menyeramkan dan perploncoan sudah tidak lagi relevan dengan ruh pendidikan. Apalagi Kurikulum Merdeka,” lanjut Luki Abdurrahman saat arahan pembukaan MPLS Al-Wahid.
Bagi peserta didik yang akan tinggal di asrama sekolah (boarding) juga mendapatkan pengenalan lebih mendalam tentang keorganisasian Jemaat Ahmadiyah, seperti pengorganisasian dalam Jemaat dan nizam Baitul Maal (sistem keungan dalam Ahmadiyah).
Menariknya, tahun ini SMA Plus Al-Wahid memiliki Mubaligh Pembina khusus untuk sekolah dan boarding, yaitu Maulana Teguh Nasir Ahmad.
MPLS Al-Wahid menjadi kesempatan berharga bagi para peserta didik baru untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang berbagai aspek kehidupan sekolah dan lingkungan barunya.
Dengan beragam materi yang disampaikan, diharapkan para peserta didik dapat beradaptasi dengan baik dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Kontributor: Tim Humas SMA Al Wahid
Editor: Amatul Noor