Tasikmalaya –Suasana Masjid Mubarak, Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya, Rabu malam 24 September 2025 malam terasa berbeda dari biasanya.
Ratusan jamaah dan tamu undangan memadati area masjid dalam rangka peringatan Shiratun Nabi, sebuah acara keagamaan untuk mengenang dan meneladani kehidupan mulia Rasulullah Muhammad SAW.
Lebih dari 200 orang hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk 45 tamu dari berbagai organisasi keagamaan, LSM dan tokoh masyarakat. Di antaranya hadir Sekjen PGM Pusat sekaligus Ketua FBTI Kota Tasikmalaya Asep Rijal Asy’ari, Ketua Peradi Kota Tasikmalaya DR. Andi Ibnu Hadi, Ketua Lakpesdam NU Ajat Sudrajat, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Habib Wahab Nurqasim, dan sejumlah perwakilan ormas serta tokoh masyarakat lainnya.
Acara diawali dengan tilawah Al-Qur’an oleh Apip Yohana, dilanjutkan dengan qasidah puji sanjung Hz Masih Mauud as kepada Rasulullah SAW oleh Ananda Salman dan Hasbi. Ketua Jemaat Tasikmalaya, At’aul Qudus, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu dan anggota yang hadir. Diantaranya sebanyak 30 orang dari jemaat Indihiang. Ia berharap momentum Shiratun Nabi menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah serta menguatkan semangat meneladani akhlak Rasulullah dalam merawat kedamaian dan keharmonisan.
Sesi sambutan dari para tamu undangan turut menghangatkan suasana. Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Habib Wahab menyampaikan rasa syukur dapat hadir dalam kegiatan tersebut. “Apapun nama acaranya, esensinya adalah mempererat silaturahmi, menjaga keharmonisan, serta menumbuhkan cinta dan perdamaian,” ujarnya.
Asep Rijal Asy’ari menambahkan, Rasulullah SAW adalah teladan toleransi dan moderasi beragama. “Piagam Madinah menjadi bukti bagaimana Rasulullah membangun perdamaian antarumat. Beliau adalah pelopor nilai-nilai kemanusiaan. Silaturahmi seperti ini perlu dijaga agar konsisten,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Lakpesdam NU, Ajat Sudrajat, yang menyebut keberadaan Peace Center di lingkungan Jemaat Tasikmalaya sebagai langkah nyata dalam gerakan toleransi dan kegiatan sosial. Sementara itu, Ketua Peradi DR. Andi Ibnu Hadi mengapresiasi kemajuan pembangunan masjid dan pengembangan Peace Center meski sempat menghadapi tantangan di sejumlah daerah.
Perwakilan ISNU Kota Tasikmalaya, Nasrun Hudaya, juga menyampaikan kesan mendalamnya terhadap acara ini. Ia mengaku pertemuan dengan Jemaat Ahmadiyah membuka sudut pandang baru tentang pentingnya persamaan dalam nilai-nilai keislaman.
Acara inti diisi ceramah oleh Mln Irfan Maulana, Mubalig Daerah Jabar 7, yang mengangkat tema “Teladan Rasulullah SAW dalam Menegakkan Perdamaian.” Ia menekankan bahwa perdamaian sejati berawal dari ketenangan individu, lalu meluas ke lingkungan sosial, keluarga, kota, hingga tingkat internasional. “Prinsip emas Rasulullah adalah, tidak beriman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,” ujarnya.
Sekitar pukul 21.20 WIB, acara ditutup dengan doa yang dipimpin Mln Irfan Maulana, kemudian dilanjutkan sesi foto bersama. Para tamu undangan juga diajak meninjau Peace Center, ruang baru yang menjadi simbol komitmen Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya dalam mempromosikan dialog lintas iman dan harmoni sosial. *
Kontributor: Irfan M