By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Lajnah Imaillah

“Oh Ternyata Ahmadiyah Shalatnya 5 Waktu Ya!”

By Redaksi Published 11 November 2019 599 Views
Share
SHARE

Jakarta (9/11), Sederet kalimat tersebut terlontar dari mulut seorang Ibu Pengurus PKK. Usai Ia mengikuti tausyiah perdana dalam pertemuan rapat dan arisan PKK RW 08, Kampung Tanah Merah Atas, Kelurahan Rawa Badak Selatan. Dalam momentum tersebut hadir 10 orang pengurus PKK dan 3 orang Lajnah Imaillah (LI).

“Bu, yang saya tahu Ahmadiyah shalatnya dua kali lho! Subuh dan Isya saja,” ucapnya kepada Ibu Ferawati, Pengurus Lajnah Imaillah (LI) Jakarta Utara yang kebetulan menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.

Tidak hanya itu, Ia pun mengungkapkan keherananya saat Ibu Mubaligh, selaku narasumber, membuka mukadimahnya dengan syahadat. Sejauh yang diketahuinya, Ahmadiyah tidak membaca syahadat. Nampaknya hari itu, benar-benar membuka pemahaman mereka.

Pukul empat sore sebagian besar Ibu-ibu sudah datang. Mereka nampak canggung. Barangkali, sebuah kecemasan berkecamuk lantaran mereka akan mendapat tausyiah dari seorang Ahmadi. Mengingat, ‘image’ negatif tentang Ahmadiyah selama ini telah terbangun ditengah-tengah masyarakat.

Beberapa orang pun nampak acuh dan mengalihkan pandangan saat kami berusaha menyimak dan mengikuti arah obrolah. Seolah mereka tidak menginginkan kehadiran kami.

Seiring waktu yang terus berpacu, acara pun dimulai dengan sambutan Ibu RW, kemudian beliau lanjut memimpiin rapat. Satu jam lebih berlalu dan belum ada tanda-tanda dimulainya tausyiah.

Ibu-ibu lajnah terus-menerus berdoa, berdzikir dan melantunkan shalawat. Berharap datang pertolongan Allah Ta’ala untuk sekedar menyampaikan sebuah pesan yang amat berharga.

Salah seorang Ibu berbisik halus kepada Bu RW, “Bu, bagaimana kalau kita ada tausyiah dulu?”

“Ya, nanti ada, kebetulan ini kan yang minta dari tuan rumahnya,” Bu RW menjawab dengan nada yang masih terasa belum menerimana keberadaan kami.

Setelah beberapa waktu, Bu RW akhirnya mempersilahkan. Tapi, dengan menyisakan kata-kata yang belum menunjukkan keterbukaan, “Tidak lama-lama ya, soalnya sudah sore.”

Dalam tausyiahnya, Ibu Mubaligh Jakarta Utara mengambil tema tentang “Peran Ibu Dalam Tarbiyat Anak-Anak”. Bersumber dari buku “Surga Di Telapak Kaki Ibu” juga penjelasan Ibu Sadr LI tentang buku tersebut.

Tausyiah yang disampaikan seolah membius kesadaran paling dalam ibu-ibu PKK yang hadir. Sebagian fokus, sebagian lagi nampak tertunduk seperti tengah menyelami sebuah kesadaran yang lama terkubur di balik rutinitas mereka yang sangat padat.

Tidak disangka, usai tausyiah situasi yang sempat membeku lantas mencair. Bu RW dan Ibu-ibu yang lain saling berbagi pengalaman dan menanggapi. Rasa curiga diawal seolah pupus, sirna setelah mencicipi sedikit khazanah rohani Jemaat.

Bu RW pun menyampaikan terima kasih dan kesannya, “Isi tausyiahnya benar-benar bagus terutama tentang doa dan shalat.”

Pada hari itu kami jadi belajar bahwa setiap Ahmadi seyogianya memiliki peran dan manfaat untuk lingkungan dimana Ia tinggal. Seperti aktif di PKK atau di lingkungan RT/RW. Hingga pada akhirnya, kesalah-pahaman yang berkembang tentang Ahmadiyah dapat dijelaskan.

Dan tidak hanya itu, kita juga bisa memberikan sumbangsih ilmu dan pemikiran cemerlang yang bersumber dari khazanah-khazanah rohani Jemaat yang amat kaya. Sehingga mampu mewarnai lingkungan dengan keindahan ajaran-ajaran islam yang hakiki.

Ibu Sudarsih POKJA 1, yang mengurusi bagian kerohanian juga turut berterimakasih. InsyaAllah, katanya, program tausyiah ini akan dilakukan secara rutin.

Kontributor : Ny. Riyanti

You Might Also Like

Cinta Lajnah Imaillah Bangka Bagi Para Lansia

Lajnah Imaillah Purwokerto Silaturahmi ke Rumah Anggota, Sosialisasi Pengorbanan Harta

Lajnah Imaillah Ciaruteun Kompak Beri Takjil ke Pengguna Jalan Jelang Azan Maghrib

Semangat HUT RI Masih Terasa, Lajnah Imaillah Ikut Lomba Digelar Fatayat NU

Belajar Bersama Perempuan Interfaith di Banjarmasin

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article ‘Resonansi’ Semangat Kemanusiaan Dari Pesisir Bali Utara
Next Article LAJNAH IMAILLAH SAMARINDA HADIRI UNDANGAN SIRATUN-NABI.
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2025 wartaahmadiyah.org All rights reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?